Dituding Bentuk Relawan Prabowo-Gibran atas Instruksi Istana, Bahlil: Kayak Anak Kecil Diarahin
Bahlil mengatakan, membentuk relawan merupakan hak politik pribadinya. Yang terpenting, kata dia, tidak mengganggu kerjanya sebagai menteri di Kabinet
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, membantah dirinya membentuk tim bayang- bayang atau luar struktur pemenangan resmi untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Bahlil mengaku, dirinya hanya membentuk relawan untuk memenangkan pasangan tersebut.
"Saya membentuk tim relawan, kewajiban saya dan saya lakukan itu di luar jam dinas," kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (27/11/2023).
Bahlil mengatakan, membentuk relawan merupakan hak politik pribadinya. Yang terpenting, kata dia, tidak mengganggu kerjanya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM).
"Andaikan saya ikut kampanye (itu) memperjuangkan aspirasi politik pribadi saya. Itu saya melakukan cuti. Tapi selama ini yang saya lakukan dalam dalam kondisi hari Sabtu Minggu," katanya.
Bahlil membantah pembentukan relawan untuk memenangkan Prabowo-Gibran dilakukan atas arahan Istana. Pembentukan relawan tersebut merupakan aspirasi politiknya.
"Nggak ada arahan-arahan lah. Masak semuanya arahan, gimana sih? Kayak kita anak kecil aja diarah-arahkan. Gini lho, berpolitik itu nikmatin aja, jangan udah dalam kondisi tidak pas, menyalahkan orang. Mau jadi apa hidup begitu? Adu gagasan aja, adu konsep, kerja tim yang baik," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.