Debat Capres-Cawapres: Tema, Jadwal, dan soal Penggunaan Bahasa Inggris
Berikut tema dan jadwal debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut tema debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Tema debat ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rapat tertutup kedua bersama tim pasangan capres-cawapres di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Selain menetapkan tema debat, rapat itu juga membahas format debat, panelis, moderator, dan undangan untuk yang hadir dalam debat mendatang.
Baca juga: Debat Pilpres 2024: Ada Debat Khusus Capres-Cawapres, Jadwal, dan Tema
“Debat pertama itu nanti adalah porsinya untuk debat capres. Debat kedua adalah debat untuk cawapres."
"Debat yang ketiga adalah debat untuk capres. Debat keempat adalah debat untuk cawapres. Dan yang kelima atau yang terakhir, itu porsinya untuk debat capres,” kata Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, di Kantor KPU RI, Rabu.
Berikut tema debat capres-cawapres di Pilpres 2024:
1. Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.
2. Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
3. Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
4. Pembangunan Berkelanjutan, SDA, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria Masyarakat Adat dan desa.
5. Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDM, dan Inklusi.
Sebelumnya, KPU telah menetapkan jadwal debat capres-cawapres yang bakal digelar sebanyak lima kali di Jakarta.
Debat bakal dilaksanakan pada 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2023, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.
Penggunaan Bahasa Inggris
Hasyim Asy’ari mengatakan, pasangan capres-cawapres boleh menggunakan bahasa Inggris dalam debat Pilpres 2024 mendatang.
“Loh, kalo mau jawab pakai bahasa Inggris juga boleh. Tapi, kan rakyat kita bahasanya bahasa Indonesia,” ujar Hasyim di kantornya, Selasa (6/12/2023).
Meski begitu, Hasyim mengatakan tak ada pembahasan atau usulan penggunaan bahasa Inggris dalam rapat bersama tim sukses pasangan capres-cawapres di Kantor KPU RI.
“Selama kami rapat itu bahasa Indonesia. Itu masalahnya,” jelasnya, Rabu.
Usulan mengenai debat capres-cawapres pernah disampaikan oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade.
Andre menyebut, hal tersebut agar calon yang terpilih memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.
Lantas, ia menjelaskan, Prabowo-Gibran tidak takut menghadapi debat capres-cawapres, apa pun keputusan KPU.
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN), Indra Charismiadji, pun buka suara soal usulan debat capres menggunakan bahasa Inggris.
Merespons hal itu, Indra menyebut tak hanya bahasa Inggris, bahkan bahasa Arab dan bahasa Jawa sekalipun pihaknya juga siap.
Menurutnya, yang terpenting masyarakat mengenali calon pemimpin yang akan dipilih. Mengetahui visi-misinya, pemikirannya, rekam jejaknya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, mengkritisi usulan debat menggunakan bahasa Inggris itu.
Hasto menganggap, TKN Prabowo-Gibran lupa dengan makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Didampingi Pasangan Masing-masing
Baik capres maupun cawapres bakal didampingi oleh pasangan masing-masing dalam perhelatan debat Pilpres 2024 mendatang.
Pasangan capres-cawapres juga diberi kesempatan untuk berdiskusi satu sama lain.
Meski begitu, saat sesi debat capres, maka hanya capres yang diperbolehkan bersuara di dalam debat, begitu pula sebaliknya.
“Namanya didampingi kan, ya, di sebelahnya kan,” kata Hasyim Asy’ari.
Terkait diskusi, Hasyim mempersilakan apabila hal itu dilakukan oleh para pasangan dalam debat.
Namun, ia menekankan ihwal hanya satu orang saja yang dapat berbicara, tergantung saat itu debat dilakukan untuk capres atau cawapres.
“Soal beliau diskusi dulu kan urusan capres-cawapres. Yang bicara adalah saat debat capres, capres yang bicara, saat cawapres, cawapres yang bicara,” jelasnya.
Saat ditanya apakah boleh ada intervensi oleh calon yang sedang tidak berdebat, Hasyim menegaskan hal itu tidak dipersilakan.
“Kalau debat capres, yang bicara capres. Kalau debat cawapres, yang bicara cawapres,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Mario Christian Sumampow)