Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi bentroknya jadwal kampanye calon preisden (capres) Ganjar Pranowo dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Jadwal yang bersamaan kunjungan Presiden Jokowi itu terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua itu pun memunculkan isu dugaan sabotase terhadap kampanye Ganjar Pranowo.

Terkait hal tersebut, Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD itu menyatakan berprasangka baik. 

Dia bahkan membantah soal isu yang berkembang. 

"Saya menanggapinya positif, NTT dan Papua itu dua daerah yang sangat butuh perhatian pemerintah pusat, saya juga baru kembali dari NTT, baru juga ada kegiatan parekraf di Papua," kata Sandiaga Uno kepada wartawan, pada Kamis (7/12/2023).

"Dua daerah tersebut mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah pusat, jadi justru saya melihatnya ini sebuah berkah dan yang harus kita syukuri bahwa pemerintah pusat sangat concern (perhatian) terhadap Papua dan NTT," sambung dia.

Tak hanya itu, Ganjar Pranowo dinilainya memiliki banyak kemiripan dengan Jokowi. 

Satu di antaranya adalah kedekatan Ganjar dengan masyarakat serta blusukan mendengar aspirasi masyarakat.

Bahkan, Ganjar disebutnya sebagai Jokowi 3.0 atau versi Jokowi 2024.

"Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi, dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat-set, cepat geraknya," ungkap.

"Saya menyebutnya Jokowi 3.0, Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024," tambahnya.

Baca juga: Limbad hingga Zulkieflirmansyah Mbalelo ke Capres Lawan: Disinyalir Main Dua Kaki Biar Aman

Peristiwa tersebut, kata Sandiaga, harus dimanfaatkan oleh TPN Ganjar-Mahfud MD untuk menyerap aspirasi masyarakat, di antaranya percepatan pembangunan, stabilitas harga pangan serta terbuka luasnya lapangan kerja.

"Arah pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Pak Jokowi periode pertama dan periode kedua ini diyakini akan meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan kerja dan menjaga harga-harga kebutuhan pokok," terang Sandiaga Uno.

"Perbaikan, koreksinya adalah bagaimana pemerintahan bersih yang lebih diutamakan, pemerintahan bebas korupsinya akan menjadi perhatian," jelasnya.