Alam Ganjar Cerita Soal Obrolan Meja Makan hingga Pijat Ganjar Pranowo Usai Pulang Kampanye
Sekelumit cerita Alam Ganjar soal diskusi makan malam bersama ayah dan bunda hingga pijat sang ayah usai pulang kampanye.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Zinedine Alam Ganjar mengungkapkan perasannya setelah sang ayah, Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024, mendatang.
Alam menyebut apa yang telah diambil oleh sang ayahanda itu merupakan sebuah tanggung jawab yang besar.
Tetapi, di sisi lain dia tidak menaruh begitu dalam sentimen di dalam dirinya, sehingga apapun yang dilakukan itu tidak ditutupi oleh emosi yang berlebihan.
Hal itu disampaikan Alam saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (8/12).
"Karena ya itu kembali lagi politik itu rasional, jadi harus dibalut dengan rasionalitas dan cara menanggulanginya adalah meredam sentimen dan segala macam," ujar Alam Ganjar.
Alam turut mengungkapkan pesan selama sang ayahanda, menjalani proses sebagai Capres 2024.
Ganjar berpesan agar Alam dan sang Ibunda, Siti Atikoh saling menjaga satu sama lainnya.
Sebab, Alam tak ingin aktivitas keputusan dan perilakunya justru mengganggu Ganjar Pranowo dalam proses Pilpres.
"Setelah ditetapkan capres, Bapak menitip pesan kalau ini tugas yang luar biasa besar, jadi bapak mengambilnya. Bapak mohon untuk kita bisa saling menjaga satu sama lain," kata Alam.
"Jadi satu keluarga ini kita bergerak untuk menjaga satu sama lain, karena Bapak pun tidak mau mengganggu kehidupanku kehidupannya Ibu, begitulah aku, jangan sampai ada aktivitas keputusan atau perilaku yang bisa menghambat Ayah maupun bunda," sambung dia.
Pria berusia 21 tahun ini pun menambahkan, dirinya juga kerap mendapat serangan-serangan pasca sang ayah maju sebagai Capres. Seluruh serangan dicermatinya satu persatu.
"Saya baca satu-satu, karena itu merupakan sebuah kritik yang membangun dan itu bisa menjadi bahan dasar evaluasi kami. jadi saya baca, refleksikan diri, Oh ternyata benar kita bisa berkembang lebih baik lagi yaitu menjadi basisnya kita," jelas Alam.
Alam juga bercerita soal segala macam persoalan yang dihadapinya, bakal 'ditumpahkan' di meja makan bersama Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh.
Dia menganggap meja makan sebagai 'studio mini' menuangkan segala perasaan.
Lalu, sebagai seorang anak yang ayahnya sedang maju sebagai Capres, Alam tentu akan memberikan dukungan moril secara penuh kepada Ganjar Pranowo.
Namun, dukungan itu tak ditunjukan dalam bentuk kampanye untuk mencoblos dan pilih sang ayah. Tapi, lebih kepada 'belanja masalah' yang ada di anak-anak muda.
Sehingga nantinya, permasalah itu akan disampaikan kepada Ganjar Pranowo sebagai bagian catatan yang harus diselesaikan ke depan.
Berikut petikan wawancara khusus Alam Ganjar dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra terkait perannya membantu Ganjar Pranowo serta ruang diskusi keluarga dalam menyelesaikan persoalan yang ada di anak-anak muda:
Seperti dalam pembukaan saya Mas Alam, bahwa Bapak telah ditetapkan komisi pemilihan umum sebagai calon Presiden Republik Indonesia, bersama Pal Mahfud Md sebagai calon wakil presiden. Apa yang anda rasakan ketika ayah, ini ramai sebagai capres yang luar biasa dengan 270 juta jiwa penduduk. Bagaimana perasaan batinmu?
Kalau perasaan batin ya, itu pasti ada rasa sedikit kaya, wah ini tanggung jawab yang besar, tapi di sisi lain juga saya tidak menaruh begitu dalamnya sentimen di dalam diri saya, biar nanti apapun yang saya lakukan itu tidak ditutupi oleh emosi yang berlebihan. Ya karena ya itu kembali lagi politik itu rasional, jadi harus dibalut dengan rasionalitas dan cara menanggulanginya adalah meredam sentimen dan segala macem.
Mas, bapak itu sebelum ditetapkan KPU jauhnya tanggal 21 April 2023 telah dideklarasikan oleh PDI perjuangan melalui Bu Megawati sebagai bakal calon presiden. Nah apa yang diceritakan Bapak kepada anda ketika partai sudah menetapkan bahwa sebagai calon presiden apa yang disampaikan Mas Ganjar kepada Mas Alam?
Setelah ditetapkan itu Bapak menitip pesan kalau ini tuh tugas yang luar biasa besar, jadi ayah saya manggilnya, Ayah mohon untuk kita bisa saling menjaga satu sama lain.
Jadi satu keluarga ini kita bergerak untuk menjaga satu sama lain, karena Ayah pun tidak mau mengganggu kehidupanku kehidupannya Ibu, begitulah aku, jangan sampai ada aktivitas keputusan atau perilaku yang bisa menghambat Ayah maupun bunda.
Mas, setelah ditetapkan sebagai bakal calon, memang sebelumnya serangan sudah ada. serangan makin gencar macam-macam lah, lewat sosial media lewat media lain. Mas Alam menghadapi berbagai serangan terhadap ayah, apa ya Mas Alam lakukan?
Kalau aku itu menganggap serangan itu apa ini saya apa seleksi dulu ini, konstruktif, konstruktif gitu ini saya baca satu-satu.
Saya baca satu-satu, karena itu merupakan sebuah kritik yang membangun dan itu bisa menjadi bahan dasar evaluasi kita. jadi kita baca kita refleksikan diri, Oh ternyata benar kita bisa berkembang lebih baik lagi yaitu menjadi basisnya kita.
Nah kalau yang deskruktif, kita baca biar kita tahu bagaimana rasanya untuk digenggam dan bagaimana kita melihat kalau kita itu tidak bisa memasang semua orang dan pasti ada saja pihak yang memang tidak setuju.
Tapi itu biasanya diobrolin sama ayah enggak?
Kalau yang sifatnya konstruktif banyak,
Biasanya waktu ngobrol anda dengan ayah sama Bunda itu pada saat mana?
Pada saat makan malam biasanya.
Itu ngobrolin apa aja gitu ya?
Wah semuanya diobrolin. meja makan itu jadi tempat, kalau Mas Febby itu jadi studionya podcast gitu.
Ketika Bapak menjadi running menjadi presiden calon presiden lalu kemudian ke mana-mana, gitu ya ketemu orang kayak misalnya kampanye kesana-sini. apa yang Mas Alam lakukan untuk mensupport itu, atau support doa saja atau anda turun ke lapangan?
Doa sih pasti ya, minimal kalau bapak pulang itu bantuin mijetin, ngambilin minum, disisi lain saya memposisikan diri sebagai anaknya Bapak dan anak muda yang tidak terikat sama Bapak. Jadi ada saya memastikan diri sebagai teman diskusi, teman diskusi Bapak apabila Bapak merasa membutuhkan insight-insight khusus terkait anak muda, karena kan menjadi perhatian khusus ya sekarang, karena memang kedepannya generasi muda ini yany bakal menjadi tulang punggung negara.
Jadi perlu di akomotif dan perlu difasilitasi, apa yang mereka butuhkan dan apa yang bisa membuat atau mensupport mereka untuk bisa jauh berkembang lagi.
Jadi itu itu memberi masukan kepada Bapak mengenai anak-anak muda lah kira-kira itu? Kalau support lain misalkan apakah ikut kampanye lewat sosmed atau gimana? enggak ya?
Kayaknya itu kalau berkampanye secara pilih Ganjar, pilih Ganjar, itu enggak sih. Kampanye kan banyak cara, kampanye itu cuman bagaimana kita mengkomunikasikan dan mempromosikan sesuatu ya, ini tidak hanya soal politik, bisa saja soal produk.
Saya cukup menjadi orang yang disukai dan saya menjadi orang baik itu cukup mudah bagi mereka. Jadi saya di sosial media ataupun nanti saya muter-muter keliling ke mana-mana itu yang mempromosikan diri saya sebagai orang baik, sebagai orang yang bisa disukai oleh banyak orang. karena itu saja sudah cukup.
Mas Alam, apakah pernah anda mengalami suatu kejadian, tidak semua orang kenal anda kan, di suatu posisi seseorang itu ngerasani Ayahmu. Padahal mereka mungkin mereka enggak tahu bahwa kamu anaknya gitu pernah enggak mengalami situasi?
Sering Mas, kalau misalkan di warung di tempat makan gitu, Nah itu kadang-kadang tuh ada obrolan agak politis sedikit itu saya nimbrung, saya nimbrung orang ya enggak kenal gitu ya, terus nanti saya pancing-pancing sedikit, Pak Ganjar gimana.
Nah itu nanti ada yang muncul bagusnya, jeleknya apanya, tanpa tahu saya siapa. Biasanya kalau daripada ojol gitu ya itu saya tanyain, jalan-jalan macam-macam ada yang bagus.
Apakah anda merasa perlu mendampingi Ayah atau Bunda ketika keliling? Apakah merasa perlu anda ikut mendampingi, ikut melihat ikut merasakan getaran di lapangan itu. anda merasa perlu nggak?
Sesekali, untuk menjadikan suatu pengalaman, karena konsepsi yang aku punya terkait hidup itu kita adalah penulis dan itu pelajaran buku cerita dan buku cerita itu akan kosong Kalau kita enggak punya pengalaman. makanya untuk mengisi pengalaman itu biar tulisannya bagus nanti saya rasa perlu sesekali mungkin bisa merasakan.
Kampanye atau running sebagai calon Presiden Republik Indonesia itu berat. Betul enggak. Ketika anda melihat ayahmu ke sana kemari dan seterusnya pasti enggak semuanya mulus ya. Apakah pernah ayah itu di dalam ngobrol dengan keluarga gitu terutama dengan anda mengisahkan kendala-kendala, hambatan-hambatan, rintangan-rintangan yang beliau alami ketika dia harus melakukan perjalanan keliling Republik ini?
Bapak itu sama sekali kita menyebutnya sahabat ya, sahabat itu enggak pernah sama sekali, ceritanya itu dalam bentuk kita minta masukkan, minta saran.
Itu kemarin Ayah misalkan contoh pas Omnibuslaw misalnya, saat jadi Gubernur kemarin menghadapi debatnya mahasiswa, keluhannya bersifat konsultatif, kemarin itu begini-begini.
Mas, banyak orang yang melihat Pak Ganjar Pranowo itu orang yang humoris lah, sersan, serius tapi santai, memang begitulah karakter yang ada lihat?
Iya, iya, Bapak itu ga berhenti guyon dan jokes. Sehari-hari seperti itu, cuman emang kadang-kadang Bapak itu humornya agak humor-humor satir.
Jadi kadang-kadang enggak semua orang bisa menerima humornya itu, Bapak itu sains of humannya, jadi connect banget gitu sama saya.
Tapi apa terkait dengan orang yang seperti itu apa apa yang anda lakukan langsung ditolak atau ngomong dulu ke Ayah atau?
Enggak, entertain dulu lah ya. Kita kan pebisnis juga, entertain dulu. 'Oh ya, gimana-gimana', namanya juga setiap jaringan itu jaringan yang bagus. jadi saya tetap jaga komunikasinya tapi ya penolakan sedikit diplomatik, tapi apabila yang saya lihatnya waduh ini Kok rambunya enggak terlalu kelihatan antara bagian buruk, baru saya sampaikan ke Bapak.
kalau yang udah kelihatan rambu dari awal, enggak saya sampaikan.
Mas, anda hidup 21 tahun ini, kapan anda membayangkan Bapak saya ini pasti nanti karirnya akan meningkat lalu tidak tertutup kemungkinan akan menjadi seorang RI 1. pada saat kapan anda itu, kan Ganjar ini disebut-sebut sebagai talen kuat di ini kan sudah lama sebenarnya. sudah lama banget gitu. 2-3 tahun yang lalu. Kapan anda merasakan bahwa Bapak ini kayaknya bakal moncer?
Kayanya enggak pernah kepikiran sama sekali, karena kalau saya sendiri membayangkan tuh di saat kita bisa memikirkan hal seperti itu, berarti pertama adanya rasa keinginan dan rasa keinginan ini kalau tidak dikendalikan bahaya. Kita ingin ini-ini terus, bisa naik level, naik level itu sampai ngawur-ngauran itu lah.
Itu dari awal sudah tertanam di saya, jadi memang dari awal ya saya ikuti saja alurnya sesuai yang Bapak inginkan dan arah geraknya Bapak seperti apa, dari awal juga ada pikirannya.
Karena logikanya ya seorang politisi anggota DPR lalu jadi Bupati Wali kota Gubernur ya atasnya mesti kan gitu kan seseorang pasti kepingin naik kelas, tapi anda tadi dari jawaban anda anda tidak pernah memikirkan itu karena nanti akan menjadi keinginan gitu ya?
Karena kalau misalkan itu juga langsung halnya ke saya ya, mungkin itu bisa jadi kepikiran, tapi kalau ke Bapak, ya udah Bapak rencananya seperti apa itu juga silakan saja. jadi memang enggak ada kepikiran nanti ya.
Mas, apakah bapak dulu juga politisi sejak muda ya, dua kali jadi anggota DPR, dua kali jadi gubernur. sekarang ini anda sekarang umur 21 tahun. Apakah anda merasa bahwa perhatian orang tua karena dia berhikmat di politik menjadi sedikit. Karena ibu mengikuti juga sebagai istri?
Kalau perhatian enggak (kurang), karena bapak dan ibu luar biasa dalam mengalokasikan waktu, jadi kalau bisa berkomunikasi, berkomunikasi, dan perhatiannta tidak pernah kurang sesimpel misalnya kalau Bapak jarang pulang, dan Bapak itu selama ini enggak pernah absen ambil rapot ku.
SD-SMA terus, enggak pernah absen. Dari situ saya merasa memang perhatiannya tidak pernah kurang, mungkin yang kurang itu kehadiran secara fisik, tapi yang lainnya enggak.
Sebagai seorang muda, Mahasiswa, apakah anda mengikuti perkembangan politik di tanah air itu di day by day, lewat apa Mas?
Iya, lewat Tribun. Lewat portal berita dan sosial media juga.
Kalau boleh tahu dalam satu bulan terakhir ini, isu apa yang paling menarik perhatian anda isu politik dan lainnya boleh isu luar negeri juga boleh, isu Palestina boleh, perang Ukraina-Rusia boleh. dalam sebulan terakhir?
Karena mungkin yang paling baru ya, Rohingya sih.
Itu paling baru paling baru jadi satu bulan terakhir.
Ada ngikuti apa pemberitaan atau perkembangan Rohingya?
Muncul terus ya jadi secara tidak langsung mengikut.
Selain rohingya Mas, Palestina apakah tertarik juga mengikuti konflik di Gaza?
Palestina juga, tapi karena memang yang Rohingnya tersebut.
Kalau soal situasi dalam negeri misalkan, asam sulfat atau belimbing sayur itu gimana? atau dibaca sekedarnya aja gitu?
Ya lewat aja. hahaha.
Mas Ini ini pertanyaan ya boleh disebut pamungkas sebelum nanti saya minta, Mas Alam, anda kata Bapak Anda ayah anda mendapatkan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia, apa yang akan Mas Alam lakukan untuk pertama kali pertama. Nah pertama kali mau ngapain? Apakah punya nazar tertentu, saya mau begitu bapak saya jadi Presiden mau nyemplung laut, mau berenang di Semarang sampai ke Karimunjawa. atau ngecat rambut putih atau apa mas. Silakan mas?
Enggak ada sampai situ tapi yang jelas mungkin di malam malam hari setelah entah itu pengumuman final KPU itu saya pengin ngobrol berdua sama Bapak sih.
Ya nanti bertiga. ada beberapa akan menyampaikan sesuatu ya ada beberapa yang aku sampaikan ya mungkin entah itu curhat ataupun pesan-pesan kita mungkin itu juga bisa jadi salah satu bisa jadi ya bisa jadi itu waktu terakhir yang lama dapat momen seperti itu.
Karena itu masa yang hikmat Bapak mendapatkan amanah yang besar, yang ngobrolin itu.
Sebagai anaknya Pak Ganjar pranowo, saya ingin Mas Alam memberikan closing statemen pada pemirsa kita pada para pembaca kita pada para penonton kita, ini kalau ada sesuatu yang ingin disampaikan sebagai anaknya calon Presiden Republik Indonesia, Alam Ganjar?
Ya kalau saya sih enggak akan bicara banyak, tapi selalu awali dan niatkan apapun itu yang kita lakukan, berdasarkan kebaikan. karena kebaikan pasti akan kebaikan lainnya juga. jangan diawali dari kejahatan dampaknya buruk karena dampaknya akan ke kita sendiri. (Tribun Network/ Yuda).
Mari saksikan video wawancaranya.