Penyebab Elektabilitas Ganjar Turun, Litbang Kompas: Pemilih PDIP dan Jokowi Beralih ke Prabowo
Menurut survei Litbang Kompas, merosotnya elektabilitas Ganjar disebabkan karena pemilih PDIP dan Jokowi beralih ke Prabowo.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.com - Untuk pertama kalinya sejak 2022, calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo, 'kalah' dari capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (11/12/2023).
Dalam survei Litbang Kompas terbaru ini, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati peringkat ketiga dengan elektabilitas 15,3 persen.
Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), merangsek ke posisi kedua dengan elektabilias 16,7 persen, lebih banyak 1,4 persen dibandingkan Ganjar-Mahfud.
Di peringkat pertama ada pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dengan elektabilitas 39,3 persen.
Terkait merosotnya elektabilitas Ganjar-Mahfud, survei Litbang Kompas mendapati adanya pergeseran pemilih Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin di PDIP.
Baca juga: Beda Pendapat Anies dan Gibran soal Hasil Survei Litbang Kompas, PDIP Yakin Ganjar Bisa Rebut Suara
Berdasarkan survei Litbang Kompas pada Agustus 2023 lalu, menunjukkan elektabilitas Ganjar sebesar 34,1 persen.
Angka tersebut sedikit lebih banyak dibandingkan Prabowo yang meraih elektabilitas sebanyak 31,3 persen.
Sementara itu, hasil berbeda terjadi pada survei Litbang Kompas pada Desember 2023 ini.
Selisih elektabilitas Prabowo-Gibran di peringkat pertama dengan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga, terpaut hingga 20 persen.
"Melebarnya jarak elektabilitas Ganjar dari Prabowo, tak lepas dari pergeseran dukungan yang terjadi pada pemilih PDIP dan pemilih Jokowi," ungkap peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan.
Bambang menerangkan, survei Litbang Kompas menemukan adanya pemilih PDIP yang memberikan dukungan pada Ganjar di Pemilu 2019, berkurang dari 60,6 persen (Agustus 2023) menjadi 40,7 persen (Desember 2023.
Tak hanya itu, Litbang Kompas juga mendapati pemilih PDIP yang mendukung Prabowo naik dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.
Hal serupa juga terjadi pada pemilih Jokowi yang pada Agustus 2023 lalu, sebanyak 48,1 persen mendukung Ganjar, kini hanya tersisa 27,4 persen.
Sementara, pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo sebelumnya hanya 27,4 persen, saat ini meningkat menjadi 29,8 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.