TKN Respons Pernyataan Anies yang Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi: Itu Demi Rekonsiliasi Nasional
Nusron Wahid merespons pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyinggung Prabowo Subianto tidak kuat menjadi oposisi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
![TKN Respons Pernyataan Anies yang Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi: Itu Demi Rekonsiliasi Nasional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-kuda-kuda-silat-ciaaa.jpg)
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyinggung Prabowo Subianto tidak kuat menjadi oposisi.
Nusron Wahid mengatakan keputusan Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 silam demi rekonsiliasi nasional.
"Pak Prabowo masuk ke pemerintahan bukan karena tidak tahan oposisi, apalagi karena selama oposisi tidak bisa berbisnis. Tapi karena panggilan bangsa dan sejarah," kata Nusron kepada awak media, Rabu (13/12/2023).
Selain itu, langkah tersebut jadi bentuk mengatasi keterbelahan masyarakat yang terjadi di Pilpres 2019.
Sehingga, dengan jiwa besarnya Prabowo bersedia bergabung dengan Jokowi yang notabene rivalnya.
Ketua DPP Partai Golkar ini juga menegaskan bahwa langkah Prabowo bukan sebagai bentuk pragmatisme atau mencari keuntungan semata.
Baca juga: Jubir TKN Cheryl Tanzil: Pertanyaan Prabowo soal Polusi Mewakili Suara Jutaan Ibu di Jakarta
"Prabowo menjadi bagian dari aktor negara dan sejarah. Karena kebutuhan untuk mengatasi problem bangsa akibat keterbelahan yang menganga pasca-Pilpres 2019. Negara tidak boleh pecah dan terbelah. Sehingga dibutuhkan jiwa besar Pak Prabowo untuk bersedia bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Ini adalah bentuk rekonsiliasi nasional," ucapnya.
"Ini bukan langkah pragmatis akibat tidak tahan menjadi oposisi. Tapi demi persatuan dan kesatuan Indonesia dan masa depan demokrasi di Indonesia," jelas Nusron.
Anies Baswedan sebelumnya memberi penjelasan terkait oposisi dalam negara demokrasi.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri debat perdana capres di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.
Baca juga: Wakil Ketua Umum PAN Nilai Penampilan Prabowo Meyakinkan, Tekankan Masalah Persatuan
Menurut Anies, menjadi bagian dari oposisi sama terhormatnya dengan menjadi bagian penguasa.
Namun, menurutnya ada pihak yang tak tahan dengan status oposisi.
"Kita sampaikan jadi oposisi sama-sama terhormat. Cuma ada yang enggak tahan jadi oposisi," kata Anies.
"Dan yang enggak tahan itu saya sampaikan, yang itulah berkontribusi dalam demokrasi kita," imbuhnya.
Ada pun dalam debat perdana capres, Anies menyerang balik capres nomor urut 2 Prabowo Subianto soal peran oposisi.
Namun, ia menilai tidak semua orang bertahan menjadi oposisi, termasuk Prabowo.
"Seperti disampaikan Pak Prabowo. Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," kata Anies.
"Apa yang terjadi? Beliau sendiri sampaikan tidak berada dalam kekuasaan, membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada di kekuasaan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.