Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Pranowo Kembangkan Wisata Desa

Sementara pasangan capres no urut 2 Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming yang menargetkan rasio pajak dinaikkan jadi 23 persen dianggap memingungkan.

Penulis: Yulis
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ganjar Pranowo Kembangkan Wisata Desa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berdialog dengan petani tembakau saat mengunjungi Gudang Tembakau Empatlima, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023). Dalam kampanyenya, Ganjar akan memudahkan subsidi pupuk untuk meringankan beban petani tembakau serta akan menjadikan Jawa Tengah pusat tembakau di Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

“Harus ada hitung-hitungan yang jelas. Tidak asal taruh angka. Sebab menurut saya, penjelasan Gibran tentang bagaimana menaikkan rasio pajak menjadi 23%, tidak clear dan membingungkan,” kata Piter di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Perhitungan rasio pajak, lanjut Piter, adalah hasil pembagian dari PDB. Artinya, jika pertumbuhan PDB naik, maka penerimaan perpajakan juga meningkat, meskipun belum tentu rasio pajak naik.

“Sebenarnya bukan angkanya yang membuat target itu disebut realistis atau tidak realistis. Tetapi bagaimana mencapainya, yang membuat target itu disebut realistis atau tidak,” kata Piter menegaskan.

Dia pun menyebut, seharusnya setiap angka dan target yang tertuang dalam Visi Misi Pasangan Calon (Paslon) Capres - Cawapres harus berdasarkan data akurat, perhitungan, dan kajian matang.
Jika hanya menyebut angka, kata dia, akan sulit merealisasikan rasio pajak 23% dalam waktu lima tahun. Sebab penetapan target tersebut tanpa langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi yang nyata.

“Rasio pajak atau total nilai penerimaan perpajakan Indonesia terhadap nilai ekonomi atau produk domestik bruto hingga kuartal III 2023 adalah sebesar 10,03%. Dan, ditargetkan pada tahun 2024 sebesar 12%,” jelas Piter.

Gibran tidak menjelaskan kebijakan yang akan ditempuh untuk mencapai target rasio pajak hingga 23%. Sehingga target rasio pajak terhadap PDB yang disampaikan Gibran memunculkan beragam pertanyaan. Khususnya terkait kebijakan dan program apa saja yang akan diterapkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka untuk merealisasikan target itu jika terpilih nanti.

Dalam debat tersebut, Gibran mengatakan tidak akan menaikkan tarif pajak (tax rate). Hal itu membuat target kenaikan rasio pajak memunculkan keraguan tentang pemahaman terkait pajak Paslon nomor urut 2.

Berita Rekomendasi

“Kalau hanya sekadar meningkatkan kepatuhan membayar pajak dan mengeksekusi kasus-kasus hukum pajak, saya kira tidak akan bisa mencapai sampai 23%. Itu tidak cukup,” kata Piter.

Piter juga secara terbuka mengimbau pasangan Capres-Cawapres agar menjabarkan dan menjelaskan secara rinci program-program yang ditawarkan kepada masyarakat. Baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya.

“Jangan hanya di permukaan saja, lalu tidak bisa dijabarkan ketika ditanya lawan debat. Harus digali lebih jauh. Sepanjang pasangan Capres-Cawapres bisa menjelaskan semua target-target, masyarakat akan menilai dari penjelasan apakah target-target itu menjadi realistis atau tidak,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas