TPN Ganjar-Mahfud Yakin 21 Program Pro Rakyat Bisa Direalisasikan
Merujuk pada daftar 21 program unggulan, Manik percaya masalah kesehatan akan selesai dari hulu ke hilir ketika Ganjar-Mahfud memimpin.
Editor: Acos Abdul Qodir
17. Disabilitas mandiri berprestasi, satu desa, satu mobil
18. Akses internet super cepat gratis dan merata
19. Bansos pasti lanjut tapi harus tepat sasaran
20. Sikat KKN
21. KTP sakti
“Semuanya didasarkan pada riset, pandangan, dan simulasi para pakar multidisiplin ilmu, dan aspirasi rakyat yang didengarkan oleh Ganjar-Mahfud saat berkeliling ke berbagai daerah. Jadi tidak berangkat dari udara hampa,” ujar Jubir Muda TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cak Imin Ungkap Ada Kiai yang Diberi Uang Besar Agar Tak Dukung AMIN di Pilpres 2024
Menurut Aryo, Ganjar-Mahfud mendesain program yang lebih bersifat sebagai "kail", daripada menebar "ikan". Ide itu diyakini akan lebih mampu memotong kemiskinan daripada program makan siang gratis.
Dia mengatakan, program makan siang gratis belum teruji, butuh biaya besar, dan tidak pernah dirancang atau dilakukan di era Presiden Joko Widodo.
“Kami yakin periode pemerintahan lima tahun Ganjar-Mahfud nantinya yang efektif, anti korupsi, dan bergerak cepat dapat merealisasi semua program tersebut,” ujar Aryo.
Sekadar diketahui, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran Rakabuming mengusung program makan siang gratis untuk anak-anak yang memakan biaya hingga Rp 450 triliun per tahun.
Jika benar direalisasikan maka biayanya mencapai Rp 2,250 triliun selama satu periode pemerintahan atau lima tahun.
Sebagai perbandingan jumlah APBN Indonesia pada 2024 atau tahun depan ditetapkan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar Rp 3.325,1 triliun.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, total APBN 2024 sebesar Rp 3.325,1 triliun tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 1.090,8 triliun. Kemudian belanja non-K/L sebesar Rp 1.376,7 triliun, dan transfer ke daerah sebesar Rp 857,6 triliun.
Dengan merealisasikan program itu maka akan terjadi realokasi besar-besaran pada APBN 2024, meskipun target penerimaan negara seperti pajak dinaikkan. (Willy Widianto)