Ganjar Launching KTP Sakti saat Kampanye di Boyolali, Ini Daftar 21 Program Unggulannya
Ganjar Pranowo berkampanye ke Kabupaten Boyolali dan meluncurkan program KTP Sakti kepada masyarakat Boyolali, simak 21 program unggulannya.
Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkampanye ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah hari ini, Sabtu (30/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Ganjar meluncurkan program KTP Sakti kepada masyarakat Boyolali.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya launching KTP Sakti ini agar kemudian bisa melayani masyarakat lebih baik."
"Dan yang berhak bisa mendapatkan yang lebih baik," kata Ganjar kepada ratusan pendukungnya di Lapangan Bangsalan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu.
Dijelaskan Ganjar, program KTP Sakti yang ia usung bersama cawapresnya, Mahfud MD tersebut merupakan aspirasi, setelah dirinya berkeliling sejumlah wilayah di Indonesia.
Dalam perjalanannya berkeliling Indonesia itu, kata Ganjar, banyak masyarakat menanyakan soal siapa yang paling berhak mendapatkan bantuan.
Lalu, terjadi kecemburuan dan akhirnya orang bicara tidak tepat sasaran.
Baca juga: Kampanye Hari Ini: Ganjar di Boyolali, Gibran Blusukan ke Pasar Labuan Bajo, Cak Imin ke Panen Raya
"Kalau selama ini sudah banyak bantuan, terus direpresentasikan dengan banyak kartu. Sekarang akan kita jadikan satu hanya dengan KTP," kata Ganjar.
Dengan KTP Sakti, profil masing-masing penduduk yang ada di Indonesia sudah diketahui yang harus mendapatkan bantuan.
"Kita ketahui mana yang miskin harus dapat bantuan. Dan profesi apa perlu mendapatkan," terangnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan, program KTP Sakti adalah political will untuk mengefektifkan Satu Data Indonesia, sehingga rakyat akan dengan mudah mengakses semua layanan pemerintah, termasuk bantuan-bantuan sosial.
Ganjar menambahkan, Satu Data Indonesia berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) penggunaannya untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat meliputi layanan kesehatan, pendidikan sosial, hingga subsidi dan bantuan-bantuan.
"KTP Sakti itu sistemnya sudah ada, yaitu Satu Data Indonesia yang basisnya NIK."
"Jadi tinggal profilingnya saja, tidak perlu keluarkan biaya lagi untuk buat sistem baru. Wong ini cuma soal political will kok," kata Ganjar.