Hadapi Ancaman Pertahanan Nonmiliter, TKN: Prabowo-Gibran Komitmen Swasembada Air Bersih
TKN Budisatrio sebut Prabowo-Gibran berkomitmen swasembada air bersih untuk hadapi ancaman pertahanan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diselenggarakan oleh KPU dengan mengangkat isu tentang pertahanan, Komandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono menekankan bahwa Pasangan Prabowo-Gibran akan memberikan perhatian khusus terkait pertahanan dalam menghadapi ancaman nonmiliter. Salah satunya adalah krisis air yang semakin meluas.
“Ancaman pertahanan tidak hanya yang sifatnya militer saja. Ada juga yang nonmiliter, termasuk krisis air yang terkait langsung pada keberlangsungan hajat hidup masyarakat. Sebagai Menhan, Pak Prabowo bekerja untuk hal ini dan akan diteruskan sebagai komitmen pasangan Prabowo-Gibran,” ungkap Budisatrio kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/1).
Kurangnya ketersediaan air bersih ini, lanjut Budisatrio, sudah menjadi perhatian dunia dan dicatat oleh PBB sebagai krisis global.
“Di Indonesia sendiri, di 2018 saja krisis air bersih melanda 7,7 juta jiwa di 11 Provinsi. Krisis air ini akan jadi pangkal buruknya kualitas hidup, berpengaruh langsung kepada kesehatan dan sanitasi yang buruk,” jelas Budisatrio.
Baca juga: TKN Prabowo Gibran: Swasembada Pangan dan Energi Juga Bagian dari Pertahanan Negara
Untuk mengatasi krisis air tersebut, Prabowo sebagai Menhan telah membentuk Satgas Air Bersih yang digawangi oleh ahli dari Universitas Pertahanan (Unhan). Satgas ini bertugas untuk memetakan dan mengerjakan proyek bantuan sumur bor di daerah yang sering mengalami kekeringan.
“Sejauh ini, Pak Prabowo sudah meresmikan 110 titik air bersih. Dan sudah lebih dari 138 sumur bor beserta fasilitas penyaluran air bersih telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat. Antara lain di Maluku, NTT, NTB, serta Provinsi di Jawa seperti Jabar, Jateng, Banten dan DIY,” urai Budisatrio.
Budisatrio yang juga merupakan pimpinan Komisi IV DPR RI tersebut menilai, meskipun masih perlu untuk terus ditambah dan disempurnakan, upaya Prabowo dan Unhan mencari sumber air ini sudah mulai berdampak positif.
“Kita melihat di media kegiatan Pak Prabowo bermain air bersama anak-anak dan masyarakat saat peresmian sumber air. Bisa terlihat wajah sumringah dan bahagia. Memang, bagi masyarakat yang sebelumnya kurangi akses air bersih, memiliki sumber mata air ini adalah sebuah berkah. Kualitas hidup langsung berubah, karena ini kebutuhan primer,” jelasnya.
Prabowo-Gibran, kata Budisatrio, berkomitmen penuh kedepan untuk memperjuangkan swasembada air bersih di Indonesia. Hal ini juga termaktub dalam dokumen visi misi yang diusung Paslon tersebut.
“Misinya adalah mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada air. Di Visi Misi Prabowo-Gibran ini merupakan salah satu dari 17 program prioritas, yaitu swasembada air di samping pangan dan energi,” katanya.
Berbagai cara yang dilakukan untuk mencapainya, lanjut Budisatrio, adalah dengan meneruskan bantuan pengeboran sumber air di daerah terpencil, merevitalisasi daerah aliran sungai, serta melakukan pipanisasi air.
“Bagi Prabowo Gibran, mengatasi krisis air ini penting dan prioritas. Selain karena amanat pertahanan negara, ini menjadi penting karena kita tengah menghadapi krisis perubahan iklim yang membuat situasi tak menentu. Krisis air bisa terjadi kapan saja, tahun 2023 kemarin saja contohnya, kita menghadapi kekeringan di berbagai tempat karena El Nino yang sangat lama,” tutupnya. (***Deska***)
Baca juga: Jubir TKN Ingatkan Peran Lobi Prabowo Selamatkan TKI dari Hukuman Mati di Malaysia