Hasil Survei, Pengamat Sebut Elektabilitas Ganjar-Mahfud Naik karena Blusukan
Berbagai hasil survei mencuat jelang debat ketiga Pilpres 2024, termasuk hasil dari Lembaga Indonesia Political Expert (IPE)
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai hasil survei mencuat jelang debat ketiga Pilpres 2024.
Satu di antaranya adalah hasil survei dari Lembaga Indonesia Political Expert (IPE).
Survei terbaru dari Lembaga Indonesia Political Expert (IPE) memperkuat posisi unggul Ganjar-Mahfud.
Survei IPE menyebutkan pasangan Ganjar-Mahfud meraih elektabilitas sebesar 33,57 persen, pasangan Prabowo-Gibran 31,25 persen dan pasangan Anies-Cak Imin meraih 26,79 persen.
"Sebanyak 8,39 persen responden tidak menjawab dan tidak tahu," kata Direktur Riset dan Survey IPE, Agustanto Suprayoghi.
Menurut Suprayoghi, hasil survei tersebut mencerminkan preferensi masyarakat pada momen tertentu dan dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Terkait dengan kenaikan elektabilitas tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menjelaskan sejumlah faktor yang membuat Ganjar-Mahfud unggul atas dua paslon lainnya.
Menurut Adi Prayitno, satu kunci utama yang melonjakkan elektabilitas Ganjar-Mahfud adalah intensitas kerja politik mereka.
Dalam kampanye yang penuh semangat, pasangan ini terlibat dalam blusukan dan pertemuan langsung dengan rakyat.
Ganjar, yang telah menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah selama dua periode, terkenal dengan kegemarannya turun langsung ke tengah-tengah masyarakat.
Kerja-kerja politik yang intensif ini, menurut Adi, menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan elektabilitas mereka.
Baca juga: Anies & Gus Imin Mencoba Kacamata Milik Ahmad Sahroni, Emang Beda, Kalau Mahal Enak Dipakainya
"Tentu karena kerja-kerja politik yang semakin intensif yang dilakukan Ganjar-Mahfud, itu kunci utama, kerja seperti blusukan dan bertemu langsung rakyat efektif meningkatkan elektabilitas," ujar Adi di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Menurut Adi, blusukan bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan representasi nyata dari kedekatan dengan rakyat.
Dalam pandangannya, hasil survei harus ditempatkan dalam konteks mapping politik terkini yang bisa berubah kapan saja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.