Soal Debat Panelis dari Unhan: Anies Serahkan Penilaian pada Masyarakat, KPU Jawab Protes Cak Imin
Pasangan nomor urut 1, Anies-Cak Imin, memberikan komentar perihal panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan (Unhan).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memberikan komentar perihal panelis debat capres.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menunjuk 11 panelis pada debat capres, Minggu (7/1/2023) besok.
Dari 11 panelis tersebut, dua di antaranya berasal dari Universitas Pertahanan (Unhan).
Kedua sosok itu ialah Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio dan Pakar Keamanan Universitas Pertahanan, Dr. Kusnanto Anggoro.
Mengenai penunjukkan ini, Anies Baswedan tak memberikan banyak komentar.
Ia menyebut biar masyarakat yang memberikan penilaian.
"Biar masyarakat yang menilai," jelas Anies di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024) malam.
Anies mengatakan sebagai kontestan dirinya hanya bisa mengikuti ketentuan maupun tahapan acara yang disiapkan KPU selaku penyelenggara.
"Tapi publik bisa menilai dan ini belum kejadian, nanti setelah kejadian orang akan menilai seperti apa," ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Cak Imin memprotes soal panelis unsur akademisi dari Universitas Pertahanan yang ditunjuk oleh KPU.
"Ya, terus terang saya protes, karena itu mengganggu objektivitas," kata Cak Imin saat kampanye di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Anies Tanggapi Panelis Debat dari Unhan: Biar Masyarakat yang Menilai
Menurutnya, Unhan sebagai sebuah universitas tetap berada di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang kini masih dipimpin Prabowo Subianto selaku capres nomor urut 2.
"Karena itu, saya protes, syukur-syukur bisa diganti," jelasnya.
Protes yang diajukan oleh Cak Imin telah ditanggapi oleh Ketua KPU, Hasyim Asy'ari.
Ia mengatakan bahwa panelis yang ditunjuk oleh pihaknya memiliki kapasitas dan integritas.
“Kami meyakini bahwa beliau-beliau ini punya kapasitas, punya integritas akademik yang dijaga atau dipertahankan,” kata Hasyim dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (5/1/2024).
Ihwal panelis yang punya kaitan dengan institusi atau lembaga, tentu hal ini sudah dibahas oleh KPU dalam rapat bersama tim pasangan calon dan televisi penyelenggara.
“Jadi kita meyakini semuanya punya integritas lah para panelis itu,” tutur Hasyim.
Sementara itu, terkait pertanyaan dari para panelis, Hasyim menjelaskan mekanisme akan sama seperti dua debat sebelumnya, yakni melalui proses pengundian.
Hal ini berarti peserta debat akan mendapatkan secara acak atas 18 pertanyaan yang sudah disiapkan para panelis selama karantina.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota KPU RI, August Mellaz, juga menyebut bahwa pihaknya sudah memastikan para panelis tidak terafiliasi dengan tim pemenangan kubu mana pun.
“Konfirmasi ini juga sekaligus bahwa bukan saja kesiapan dari para panelis untuk dikarantina, termasuk menandatangani pakta integritas dan juga pertanyaan beliau-beliau semua apakah setiap analis ini bukan menjadi bagian dari para pihak peserta pemilu,” ucap August.
Sebagai informasi, tema debat ketiga capres-cawapres Pilpres 2024 ini mengenai pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Daftar 11 Panelis Debat Ketiga:
- Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia)
- Curie Maharani Savitri, Ph.D (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus)
- Prof. Evi Fitriani, Ph.D, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia)
- Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani)
- I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D (Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada)
- Dr. lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina)
- Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional)
- Dr. Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan)
- Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan)
- Philips J. Vermonte, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS)
- Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.I.P. S.SI., M.T, M.SI. (Han) (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaren)
(Tribunnews.com/Deni/Reza Deni/Mario Christian Sumampow)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.