TKN Akui Prabowo-Gibran Masih Lemah di DKI Jakarta, Minta Pendukung Door to Door
Padahal kata Nusron, salah satu tolok ukur pemenangan Pilpres berada di Pulau Jawa, termasuk DKI Jakarta.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengakui kalau elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, masih lemah di DKI Jakarta.
Oleh karenanya, Nusron meminta agar seluruh pendukung dan juga kader partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa bekerja maksimal mendatangi satu persatu warga.
Padahal kata Nusron, salah satu tolok ukur pemenangan Pilpres berada di Pulau Jawa, termasuk DKI Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan Nusron saat dirinya hadir dalam acara konsolidasi pemenangan Prabowo-Gibran oleh Partai Prima, Minggu (7/1/2024).
"TKN minta semua kader-kader (Partai) Prima yang ada di sini harus siap door to door ke rumah-rumah terutama di Jakarta ini, karena syarat untuk menang satu putaran, Pulau Jawa harus menang," kata Nusron dalam sambutannya di GOR Bulungan, Jakarta.
Meski demikian, Ketua DPP Partai Golkar itu enggan merespons lebih jauh soal hasil survei yang belakangan ada.
Dirinya menegaskan, hasil survei hanyalah gambaran sementara yang dipotret dari publik.
Terpenting untuk dapat unggul di suatu daerah kata dia, setiap elemen pendukung Prabowo-Gibran harus mendatangi setiap warga dan memperbaiki cara menyerap aspirasi yang dirasa kurang maksimal.
"Survei itu biasa, namanya mendiagnosa keadaan ya kalau surveinya bagus kita kerja keras, kalau surveinya masih kurang bagus ya kita kerja keras lebih keras lagi, ini justru tantangan untuk kita pendukung pak Prabowo dan mas Gibran yang ada di Jakarta," ujar Nusron.
Atas hal itu, di hadapan ratusan kader Partai Prima yang didominasi ibu-ibu tersebut, Nusron menargetkan kalau pemenangan Prabowo-Gibran hanya sekali putaran.
Baca juga: Bak Pilot Tempur, Ganjar Pakai Jaket Bomber Film
Dirinya menegaskan, Pilpres 2024 ini tidak perlu bertele-tele.
"Moga-moga dengan pertemuan ini pak Prabowo dan mas Gibran bisa menjadi presiden cukup dalam pemilu sekali putaran saja. Tidak usah bertele-tele kalau bisa sekali untuk apa dua kali," kata Nusron.
Nusron menegaskan, dengan pemilu hanya berjalan sekali putaran maka akan menghemat anggaran negara untuk Pemilu.
Dirinya merincikan besaran biaya yang diperlukan negara jika ternyata pemilu khususnya pilpres berjalan dua putaran.
Kata dia, biaya tersebut cukup fantastis, mencapai Rp27 triliun yang diambil dari uang negara.
"Duit itu kalau dijejer, ditumpuk di sini kebak (penuh) sampai atas, Rp17 triliun untuk biaya KPU, pasang TPS, honor KPPS, kertas suara dan sebagainya itu ditotal-total 17 triliun," kata dia.
"Belum biaya keamanan, polisi jaga, satpam jaga, hansip jaga, betul kan, totalnya 10 triliun. Jadi 27 triliun," beber Nusron.
Baca juga: Prabowo Diunggulkan Debat soal Pertahanan, AMIN Pastikan Anies Pakai Strategi Menyerang
Atas hal itu, Ketua DPP Partai Golkar tersebut meminta agar seluruh kader yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) termasuk Partai Prima untuk mensosialisasikan kemenangan Prabowo-Gibran hanya sekali putaran.
Dirinya lantas menyinggung soal amalan jariyah jika suatu orang bisa menghemat anggaran hingga sebesar Rp27 triliun.
"Itu sama saja negara hemat Rp27 triliun dan orang yang berhasil membuat hemat Rp27 triliun itu, dihitung sama halnya dengan amal jariyah Rp27 triliun kepada bangsa dan negara sehingga duitnya bisa disumbangkan untuk rakyat miskin," ucap Nusron.
Kata dia, uang sebesar itu, bisa dialokasikan oleh pemerintah mendatang untuk keperluan rakyat lainnya.
Seperti halnya, pembangunan masjid, pondok pesantren, gereja hingga perbaikan jalan di desa-desa.
"Biar beasiswa gratis betul? Bangun jalan yang rusak betul? Bangun sekolah yang rusak betul? Bangun ponpes yg rusak betul? Termasuk bangun gereja juga yang rusak yang belum jadi," kata dia.
"Karena itu ibu-ibu bapak-bapak harus semangat niatin yuk sama2 kita nyari amal jariyah 27 triliun," tukas Nusron.
Dalam agenda tersebut, turut hadir Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo yang meminta agar seluruh kadernya bisa kompak dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Agus sependapat dengan Nusron Wahid kalau kemenangan sekali putaran untuk Prabowo-Gibran bisa menghemat anggaran.
"Seperti apa yang disampaikan oleh Gus Nusron, Gus ini beliau, Prabowo-Gibran harus menang sekali putaran, kita harus door to door. Inilah Partai Prima yang memang rakyat biasa," ungkap Agus Jabo.
Baca juga: TPN: Ganjar Punya Keunggulan Strategis Konsepsi Bung Karno Hingga Basis Kekuatan Rakyat
Pada kesempatan itu, turut hadir jajaran DPP Partai Prima seperti Sekjen Prima yakni Dominggus Oktavianus, dan Komandan Tim Golf TKN Prabowo-Gibran Haris Rusly Moti.
Agenda ini juga turut dihadiri oleh para kader Partai Prima seluruh DKI Jakarta, atau disebut dengan DPW Prima Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.