Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Soal Alutsista Bekas: Bukan Soal Bekas Tidak Bekas, Tapi Usia Pakai

Prabowo Subianto menjelaskan pertimbangan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas, yaitu dinilai dari masa atau usia pakai.

Editor: Content Writer
zoom-in Prabowo Soal Alutsista Bekas: Bukan Soal Bekas Tidak Bekas, Tapi Usia Pakai
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat ketiga Pemilu 2024 diikuti tiga capres dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan internasional, dan Geopolitik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menjelaskan pertimbangan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas, saat menjawab pertanyaan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Prabowo mengatakan alutsista dinilai dari masa atau usia pakai (flying dan sailing hours). Dalam penjelasannya, usia dari alutsista sekitar 25-30 tahun, baik pesawat terbang; kapal perang, dan sebagainya.

"Jadi, bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usai pakai, kemudaan," ucap Prabowo dalam acara debat ketiga capres 2024 yang diselenggarakan KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Baca juga: Akan Teruskan Politik Nonblok, Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit

Ia kemudian mencontohkan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar yang hendak dibeli Kementerian Pertahanan. Prabowo mengingatkan usia pakai pesawat tersebut baru 15 tahun.

"Pesawat Mirage 2000-5 yang ada di Qatar, yang rencananya kita ingin akuisisi, itu usia pakainya masih 15 tahun," ungkap Prabowo.

Baca juga: Debat Capres 2024, Prabowo: Fungsi Utama Negara adalah Melindungi Warganya

Ia melanjutkan, pesawat tersebut memiliki teknologi yang mengarah pada pesawat yang lebih canggih. Pesawat tersebut awalnya ingin dibeli karena ada kebutuhan.

"Teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menunjukkan yang canggih, yang terbaru, tapi kalau kita beli baru, datangnya, pak, baru 3 tahun dan operasionalnya baru 7 tahun. Sementara 3 sampai 7 tahun ini kita butuh deterrence (pencegahan), kita butuh kemampuan," jelas dia.  (***A. Kemala***)

Baca juga: Prabowo Subianto Pamer Kinerja Industri Pertahanan: Laba Naik Signifikan

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas