Hari Pencoblosan Makin Dekat, RKB Kampanyekan Gerakan Gunakan Hak Pilih di Jateng
Sebab, data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan sebanyak 55 persen calon pemilih pada Pemilu 2024 adalah kalangan milenial dan generasi Z.
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendukung paslon pilpres 02 Prabowo-Gibran yakni Relawan dari Rumah Keluarga Bersama (RKB) mengampanyekan Gerakan “Gunakan Hak Pilih” kepada warga untuk datang ke TPS pada hari pencoblosan 14 Februari 2024 nanti.
Sosialisasi relawan Prabowo-Gibran yang dibarengi dengan agenda Sabtu Biru digelar di tempat wisata Wahana Soko Alas, Ponggok, Klaten, Jawa Tengah.
Ketua Umum RKB, Wigit Bagoes Prabowo, mengatakan kegiatan sosialisasi ini bertujuan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak golput dan menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu tanggal 14 Feburari 2024.
"Karena suara rakyat dalam pemilu yang tinggal satu bulan lagi sangat menentukan arah Bangsa Indonesia ke depannya," kata Wigit dalam keterangan pers, Sabtu (13/1/2024).
“Pemilu tinggal sebulan lagi, maka kami mengajak masyarakat untuk tidak golput dalam Pemilu. Sayang kalau anda tidak menggunakan hak pilih. Karena suara anda sangat menentukan kemajuan Bangsa Indonesia,” kata Wigit.
Wigit menjelaskan, salah satu sasaran kegiatan sosialisasi ini adalah pemilih muda.
Sebab, data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan sebanyak 55 persen calon pemilih pada Pemilu 2024 adalah kalangan milenial dan generasi Z. Angka itu terdiri dari kalangan milenial sebanyak 66.822.389 orang dan dari generasi Z 46.800.161 pemilih.
“Betapa besar jumlah milenial dan generasi Z yang bulan depan terdaftar menjadi pemilih pemilu 14 Februari nanti. Ini menunjukan suara pemilih muda sangat menentukan peta demokrasi bangsa ini,” kata Wigit.
Dengan sosialisasi “Gunakan Hak Pilih 14 Februari 2024” ini, kata Wigit, diharapkan dapat menurunkan angka gelongan putih atau kelompok yang tidak menggunakan hak suara pada Pemilu 2024. Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah golput pada Pemilu 2019 lalu mencapai 34,75 juta atau sekitar 18,02 persen dari total pemilih yang terdaftar.
Angka ini turun hampir setengahnya dari Pemilu 2014, dimana jumlah golput sebanyak 58,61 juta orang atau 30,22 persen.
“Kami berharap, angka golput pada Pemilu tahun ini bisa turun drastis lagi. Alhamdulillah bisa lebih setengahnya dari Pemilu dari 2019”, harap Wigit.
Baca juga: Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla Tegaskan Golput Tidak Diperbolehkan: Pilih Pemimpin Itu Wajib
Untuk menarik partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu 2024, RKB menyajikan acara dalam satu paket kegiatan sosialisasi, di antaranya pembagian sayur mayur sebagai bentuk kegiatan Sejuta Kebaikan, senam Zumba Gemoy, sekaligus pengukuhan pengurus RKB tingkat Klaten.
“Kami dari sebagai relawan Prabowo-Gibran ingin menunjukan bahwa Prabowo-Gibran memiliki konsep, visi dan misi yang serius dalam kemajuan Indonesia. Tapi perlu diingat prinsip Pemiluadalah pesta demokrasi, tentunya kita tawarkan konsep jangan terlalu tegang, tapi bisa santuy, sama-sama senang. Sehingga masyarakat terutama para pemilih muda bisa tertarik,” kata Wigit.
Baca juga: Daftar Laporan Awal Dana Kampanye 18 Parpol: Pengeluaran PSI Cuma Rp 180 Ribu, PDIP Tembus Rp 115 M
Wigit menambahkan, pihaknya juga akan menyelenggarakan kegiatan sosialiasi serupa di beberapa wilayah lain di di Indonesia.
"Kegiatan ini juga menunjukan kepedulian RKB atas mengajak peran aktif masyarat dalam alam demokrasi di Indonesia," pungkasnya.
Pendukung Ganjar-Mahfud Ingin Majukan Wisata Mataram Lewat UMKM
Relawan Ganjar-Mahfud Nusa Tenggara Barat (NTB) punya cara sendiri untuk mendukung kemajuan sektor wisata di Kota Mataram, NTB.
Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada pelaku UMKM di sekitar objek wisata.
Mereka memberikan sejumlah peralatan pendukung jualan para pelaku UMKM di Pantai Ampenan di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Mataram.
"Kita relawan Ganjar-Mahfud sangat memperhatikan sektor-sektor wisata. Ini kan di Kota Mataram, jadi kenapa tidak. Di wilayah (desa) saja kita perhatikan, apalagi di sini," kata relawan Ganjar-Mahfud NTB, Nani Mulyani dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).

Beberapa bantuan tersebut di antaranya ada termos, tikar, gelas, ceret, hingga pengeras suara yang akan digunakan untuk menarik perhatian pembeli.
Bantuan diberikan usai relawan melakukan survei terkait kebutuhan para pelaku UMKM. Nani menyebut, meski lokasi pantai yang berada dekat pusat penduduk, namun para pedagang jarang mendapat fasilitas bantuan.
"Walaupun di tengah kota, Pantai Ampenan ini tidak pernah tersentuh bantuan. Semoga apa yang kita kasih ini bermanfaat. Mereka bisa menggunakan apa yang kita berikan ini sebagai bahan untuk mereka berjualan," kata Nani.
Selain pemberian bantuan, kedatangan relawan juga untuk mensosialisasikan visi misi dari paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud. Di hadapan warga, mereka juga memaparkan berbagai program unggulan yang dapat membantu para pelaku UMKM.
"Antusias warga sangat luar biasa. Dari pertama saya ke sini dengan memperkenalkan Bapak Ganjar-Mahfud mereka antusiasnya sudah luar biasa," sebut Nani.
Baca juga: Khofifah Gabung Prabowo-Gibran, Cak Eri Pilih Dukung Ganjar-Mahfud
Relawan ini pun berkomitmen untuk terus mensosialisasikan figur Ganjar-Mahfud, sekaligus melanjutkan aksi kebermanfaatannya kepada masyarakat di wilayah lain di NTB.
"Kita punya banyak sekali program. Jadi nanti kita bukan di Mataram saja, tapi di semua wilayah di Lombok Barat, Timur, Sumbawa, Bima, Dompu, kita akan datangi semuanya," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM di Pantai Ampenan, Astuti mengaku bantuan dari para relawan memang sangat dibutuhkan. Sebab, banyak peralatan jualan dari para pedagang yang telah usang dan rusak
"Terima kasih sekali kepada Bapak Ganjar-Mahfud dan timnya, para pedagang sangat berterima kasih karena sangat membutuhkan donasi seperti ini. Jangan donasi berhenti sampai di sini, akan ada sesi berkelanjutan, jadi kita merasa diperhatikan," harapnya.
Relawan AMIN Kampanyekan AMIN di TikTok
Sementara itu, di kubu 01 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mendaptkan dukungan sejumlah relawan AMIN yang bergerak di platform media sosial Tik Tok. Mereka menamakan diri mereka Relawan TAP24.
Wakil Deputi Konten Kreator Timnas AMIN Sonny Muhammad mengatakan bahwa kedatangan para relawan Tik Tok ini ke markas AMIN adalah yang pertama kali.
"Jadi mereka ini selama ini berjejaring hanya bertemu di udara mereka mendukung perjuangan AMIN sebelumnya belum pernah ketemu," kata Sonny di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2024).
Bahkan, Sonny mengatakan bahwa Timnas AMIN tidak mengkondisikan mereka.
Relawan TAP24 ini disebut lahir secara organik dan melakukan kampanye juga atas inisiatif sendiri.
"Kurang lebih mereka ngobrol-ngobrol. Kita cuma memfasilitasi mereka hari ini. Sama sekali dari Timnas AMIN enggak ada," kata dia.
Baca juga: Ganjar Sebut Perlu Bantuan Mantan TNI-Polri Untuk Hadapi Tekanan Lawan
Sonny mengebut para relawan Tik Tok ini memiliki potensi yang besar, sebab generasi muda baik itu milenial maupun generasi Z cukup banyak yang menggunakan platform tersebut.
"Tik Tok sarana menjabarkan visi misi Mas Anies. Dan kemudian akan disiapkan oleh tim komunikasi publik dengan menggunakan bahasa yang paling tepat supaya ditangkap dan renyah," kata Sonny.
Sejauh ini, dikatakan Sonny, Relawan TAP24 sudah aktif dengan 100 orang dengan satu orang satu akun.
Sementara jika dikalkulasikan, para pemegang akun Tik Tok tersebut memiliki hampir 100 ribu pengikut.
Menyoal konten, Sonny mengatakan hal tersebut akan dielaborasi antara relawan dengan tim komunikasi publik di Timnas AMIN.
"Supaya lebih terarah akan disiapkan, karena selama ini kan temen-teman ini kan berdasarkan apa informasi yang mreka dapat, tapi sekarang insyaAllah kita kasih semacam pembekalan dasar tapj buat komunikasi publiknya terhadap masyarakat," kata dia.
Sonny juga memastikan relawan yang bergerak di media sosial termasuk di Tik Tok mendapatkan pembekalan agar terhindar dari narasi hoaks.
Namun, dia mengaku tidak mengkhawatirkan hal itu, sebab para relawan AMIN ini memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni sehingga mampu menyaring mana informasi yang benar dan yang hoaks.
"Mereka pengacara, pengusaha, rata-rata mereka ini adl yang punya tingkat pendidikan yang sangat mumpuni, sehingga ketika mereka menyampaikan informasi mencari data mereka sudah sangat selektif, jadi modalnya sudah bagus," kata Sonny.
"Apalagi sekarang ditambah dikasih semacam pembekalan materi. Jadi intinya kita tidak takut. Coba dicek saja, tim sukses mana yang paling banyak mengeluarkan hoaks," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.