Ingin Stabilkan Harga Pasar, Ganjar Ungkit Kinerja saat Jabat Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo bakal menggunakan langkah yang ia terapkan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah guna menstabilkan harga pasar.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo bakal menggunakan langkah yang ia terapkan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah guna menstabilkan harga jual di pasar jika nantinya memenangi kontestasi pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini disampaikan oleh Ganjar saat berkunjung ke Pasar Pucang, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).
"Sebenarnya kami punya pengalaman di Pemprov Jateng waktu itu ada aplikasi SiHaTi. Sistem informasi harga komoditi itu bisa menjangkau," kata Ganjar kepada awak media usai melakukan kunjungan ke Pasar Pucang yang merupakan bagian dari jadwal kampanyenya di Jawa Timur.
Dengan aplikasi itu, kata Ganjar, data harga yang dijual di pasar selalu diperbaharui. Sehingga pemerintah dapat segera mengetahui bagaimana situasi dan hal apa saja yang dibutuhkan.
Langkah inilah yang diharapkan Ganjar dapat ia terapkan secara luas dalam lingkup nasional untuk menstabilkan harga pasar.
"Sehingga kita bisa mengisi dari satu tempat surplus ke tempat yang kurang. Kecuali engga ada semua, nah itu kebijakan impor bisa menstabilkan," tuturnya.
"Tapi seandainya kita memantau dengan data yang akurat rasanya respons kita akan jauh lebih cepat," ia menambahkan.
Baca juga: Usai Debat Kubu Ganjar-Anies Kian Mesra, Sepakat Putaran Kedua ?
Dalam kunjungannya, alumni Universitas Gadjah Mada ini mengaku mendapat banyak informasi dari para penjual di pasar. Mulai dari harga beras, sayur mayur dan buah-buahan yang mulai naik.
Bermula dari informasi awal inilah yang nantinya Ganjar harap dapat menjadi langkah bagi pihakanya menstabilkan harga jual di pasar.
"Pisang satu tandan 400-500 ribu, jadi satu sisir saya beli 50 ribu. Jadi mereka menyampaikan bahwa kenapa buah-buahan tinggi. Inilah yang nanti kita carikan apakah panennya berkurang, tapi fluktuasi," pungkasnya.