Ganjar: Bansos Kebijakan Nasional Bukan Individu
Ganjar menjelaskan bantuan sosial atau bansos di masa pemilu seperti saat ini jadi primadona alias dipolitisasi.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo merespon pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto yang meminta masyarakat berterima kasih kepada Presiden Jokowi terkait bansos.
Ganjar menjelaskan bantuan sosial atau bansos di masa pemilu seperti saat ini jadi primadona alias dipolitisasi.
"Bansos selalu mendapatkan ruang terbaik di dalam pemilu. Apa terbaiknya? Politisasi. Maka yang seperti ini direbutkan oleh banyak orang maka perlu dijelaskan," kata Ganjar kepada awak media di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga: Kinerja Ekspor Indonesia ke China pada 2023 Mencapai 9 Miliar Dolar AS
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan biasanya dalam konteks petahana akan memanfaatkan seluruh kebijakan yang ada menjadi klaim dan itu sebenarnya biasa.
"Tugas kita adalah menjelaskan kepada mereka bahwa itu kebijakan nasional dan bukan individu. Sehingga proses pencerdasan, perapian perlu dilakukan agar publik bisa tahu," sambungnya.
Meski klaim seperti itu biasa. Ganjar menegaskan bahwa itu keliru.
"Maka klaim-klaim dalam politik itu biasa tapi itu keliru," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto membagikan bansos 10 kg beras kepada warga yang berhak, Minggu (14/1/2024).
Namun yang menjadi sorotan adalah permintaan Airlangga kepada penerima bansos yang menyebut untuk mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.
Bukan hanya meminta berterima kasih kepada Jokowi, Airlangga juga meminta agar direkam.
"Bapak Presiden dalam sidang kabinet kemarin meminta agar BLT El Nino untuk dilanjutkan sampai bulan Juni," ujar Airlangga.
"Terima kasih enggak Bu sama Bapak Presiden?
"Terima kasih? Jadi tolong ibu bicara terima kasih Pak Jokowi. Tolong direkam. Bisa?" kata Airlangga.
"Terima kasih, Pak Jokowi," kata para penerima bansos serentak.