NasDem, Aktivis 98, hingga JK Buka Suara soal Videotron Anies Disetop, Sebut Ada Pihak yang Panik
Soal disetopnya videotron Anies Baswedan di Bekasi dan Jakarta, NasDem hingga Jusuf Kalla (JK) buka suara.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Penyetopan videotron calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, di Bekasi, Jawa Barat dan Graha Mandiri, Jakarta, menuai komentar.
Mengenai hal itu, NasDem selaku partai politik (parpol) pengusung Anies Baswedan, Perhimpunan Aktivis 98, hingga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), buka suara.
Ketua DPP NasDem, Taufik Basari alias Tobas, mengatakan pihaknya masih menelusuri penyebab disetopnya videotron Anies Baswedan di dua tempat tersebut.
Ia memastikan NasDem akan meminta penjelasan dari pihak yang menyetop videotron Anies.
"Ya kita masih menelusuri ya, (apa) alasannya lebih lanjut. Tentunya nanti pihak yang terkait dengan proses itu (penyetopan videotron Anies) nanti akan menjelaskan lebih detailnya," kata Tobas di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Terpisah, Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Agung Nugroho, juga berkomentar soal disetopnya video Anies.
Ia menilai peristiwa tersebut termasuk upaya menghalang-halangi kampanye mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Anies Merasa Terhormat Diantar Langsung Jusuf Kalla saat Kampanye ke Tanah Kelahiran JK di Bone
Bahkan, Agung berpendapat tindakan menyetop videotron Anies sama sekali tidak mencerminkan demokrasi.
Blak-blakan, menurut Agung, ada pihak yang takut pada perubahan yang digaungkan Anies.
"Cara-cara tidak demokratis semakin telanjang mata, dan ini bukti ada yang panik dalam melihat besarnya gelombang rakyat yang mendambakan perubahan," tutur Agung, Selasa.
Lebih lanjut, Agung mengatakan tindakan serupa juga pernah terjadi saat Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Anies Tak Risau Suara Dukungan Prabowo Terdengar saat Kampanye: Videotron Dilarang Itu Baru Masalah
Contohnya, kata Agung, adalah pelarangan Anies oleh Paspampres menyambut Persija yang menjadi juara, kemudian pro-kontra dalam pelaksanaan ajang balap mobil listrik, pelarangan Anies mengambil langkah dalam pengendalian Covid-19 di DKI, hingga pelarangan tempat acara sosialisasi dan kampanye.
Ia lantas mengingatkan semua upaya penjegalan terhadap Anies merupakan tanda-tanda Pemilu 2024 jauh dari rasa jujur dan adil.
"Satu-satunya jalan agar pemilu jurdil adalah memaksa penguasa untuk keluar dari arena pemilu agar tidak ada lagi tendensi kekuasaan bermain-main dengan proses pemilu demi kemenangan salah satu paslon," pungkas Agung.
JK: Selama Ada Izinnya, Itu Pelanggaran
Sementara itu, JK menyebut penyetopan videotron Anies Baswedan sebagai pelanggaran jika memang ada izinnya.
Ia pun berharap kasus tersebut dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Itu semua ada aturannya, yakni tidak boleh saling mengganggu. Jadi selama ada izinnya (penayangan videotron), itu adalah pelanggaran,” kata JK kepada wartawan di kediamannya Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam keterangan yang diterima, Rabu (17/1/2024).
"Jadi nanti lapor ke Bawaslu saja. Karena itu ada aturannya,” tambah JK sesaat sebelum berangkat ke Bone dalam mendampingi kampanye terbuka Anies.
Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syauqi, sebelumnya juga merespons soal disetopnya videotron Anies.
Ia memastikan pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Bawaslu.
"Dalam berdemokrasi kita juga bisa melaporkan hal-hal yang memang melanggar."
"Jadi itu tinggal tim hukum kita melaporkan kepada KPU atau Bawaslu dengan kejadian-kejadian tersebut," kata Syaugi di markas Timnas AMIN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: Anies Merasa Terhormat Diantar Langsung Jusuf Kalla saat Kampanye ke Tanah Kelahiran JK di Bone
Soal masalah itu, Syaugi mengaku menyerahkan penilaian ke masyarakat.
Dia berharap masyarakat untuk terus mengawasi potensi kecurangan yang kemungkinan terjadi selama Pilpres 2024.
"Masyarakat agar mengawasi sehingga kita sama-sama bisa melaksanakan pemilu itu dengan jujur, adil sehingga dicapai kedamaian dan riang gembira," pungkasnya.
Anies Baswedan dan Cak Imin Kompak Beri Semangat
Kabar soal penyetopan videotron Anies Baswedan sebelumnya telah disampaikan oleh akun X, @olpproject.
Diketahui, videotron Anies merupakan proyek bersama yang dilakukan akun @olpproject dan @aniesbubble.
Menyikap penyetopan videotron dirinya, Anies dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kompak memberikan semangat pada @olpproject.
Ia meminta @olpproject dan penggemarnya agar tetap menghadapi tantangan yang ada bersama-sama.
Anies juga mengucapkan terima kasih kepada para penggemar atas dukungan yang diberikan.
"Apresiasi setingginya buat semua yg sudah jalankan dan dukung inisiatif luar biasa ini, walau berujung tidak seperti yg kita harapkan.
Tetap semangat, karena sebesar apapun tekanan yg kita terima, tidak ada apa-apanya dibanding tekanan hidup yg dijalani rakyat kebanyakan setiap hari.
Jadi apapun tantangan yg kita temui dalam perjuangan utk masyarakat Indonesia ini, ya kita hadapi, sama-sama.
Terima kasih semuanya, jaga kesehatan ya! Salam dari Sorong, Papua," cuit Anies membalas unggahan @olpproject soal penyetopan videotron dirinya, Senin (15/1/2024).
Sehari setelahnya, Cak Imin juga turut memberikan semangat untuk pendukung Anies.
Baca juga: Videotron Anies Diturunkan Sepihak, NasDem Bakal Minta Penjelasan, Bawaslu Ingatkan Pemda
Ia menitipkan salam kepada pendukung dan penyelenggara proyek videotron Anies yang diinisiasi @olpproject.
"Tetap semangat ya. Salam buat teman-teman semua," cuit Cak Imin, Selasa.
Anies sendiri sempat menyinggung penyetopan videotronnya.
Saat ditemui di Sorong, Papua Barat, Anies mengatakan pelarangan videotron adalah hal yang berbahaya.
"Yang berbahata itu kalau melarang. Kalau melarang, bahkan kalau ada banner diturunkan, lalu ada videotron dilarang, itu baru masalah," kata dia, Selasa.
Diketahui, @olpprojetct dan @aniesbubble menggelar proyek videotron untuk Anies di empat titik, yaitu Grand Metropolitan, Bekasi, Jawa Barat; Graha Mandiri, Jakarta; Hermes Palace, Jalan Pemuda, Medan, Sumatra Utara; dan yang terbaru di depan Hotel Sahid, Surabaya, Jawa Timur.
Namun, videotron yang tayang di Bekasi dan Jakarta disetop tanpa ada alasan yang jelas.
Padahal, seharusnya videotron itu dijadwalkan tayang mulai 15-21 Januari 2024.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fersianus Waku/Danang Triatmojo/Reza Deni/Rifqah)