Pengamat Nilai Gimmick Gibran dalam Debat Kurang Mencerminkan Etika yang Baik
Sebab, banyak istilah-istilah yang disebutkan di dalam debat namun tak dieksplorasi lebih lanjut oleh para kandidat cawapres 2024.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menilai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menunjukkan sikap agresif terhadap dua kandidat lain dalam debat keempat capres-cawapres 2024, pada Minggu (21/1/2024) lalu.
Nicky mengatakan, debat keempat capres-cawapres 2024 didominasi oleh gimmick yang dilakukan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Strategi perdebatan apabila kita lihat, bahwa memang didominasi oleh gimik, terutama pada paslon 02 yang memang menunjukkan sikap yang cukup agresif terhadap peserta debat lain," kata Nicky, dalam media briefing bertajuk 'Menanggapi Debat Keempat Capres-Cawapres' yang digelar CSIS, di Jakarta Pusat, pada Senin (22/1/2024).
Bahkan, ia menyebut, hal yang dilakukan cawapres nomor urut 2 itu tidak mencerminkan etiket debat yang baik.
"Dan itu akan apabila kita perhatikan narasi yang beredar mungkin semalam maupun tadi pagi ya, itu mencerminkan hal yang bisa dikatakan kurang mencerminkan etika yang baiklah dalam berdebat. Yaitu karena perdebatan itu memang adalah adu gagasan bukan adu gimmick," jelasnya.
Selain itu, Nicky juga menilai, antara konten dan strategi debat seperti saling berdiri sendiri. Sebab, banyak istilah-istilah yang disebutkan di dalam debat namun tak dieksplorasi lebih lanjut oleh para kandidat cawapres 2024.
"Antara konten dan strategi ini enggak masuk. Saya katakan tadi keluar istilah-istilah penting, krusial dalam lingkingan hidup, seperti tadi etika lingkungan Tri Hita Karana, tetapi tidak dieksplorasi di dalam strategi perdebatan," ucapnya.
Sehingga, peneliti CSIS itu menilai, strategi debat yang diterapkan justru hanya untuk memberikan garis bawah agar terlihat canggih guna menarik konstituen tertentu.
"Ada unsur entertainment-nya sehingga dibuat ini menjadi menarik," ungkapnya.
Baca juga: Cak Imin: Gimik Gibran Enggak Ada Artinya
Tak hanya itu, kata Nicky juga, strategi yang digunakan Gibran terkesan ingin menjatuhkan lawan debatnya.
"Jadi, memang cukup disayangkan sekali, bahwa isu-isu yang real seperti polusi udara, lalu bagaimana pengelolaan sumber daya air cukup signifikan kita rasakan, lalu hal-hal yang memang jadi kata kunci di dalam pembanginan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup ini enggak keluar juga (dalam debat keempat)," tutur Nicky.
Diberitakan sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kembali menggunakan istilah asing dalam debat keempat capres-cawapres 2024, pada Minggu (21/1/2024).
Istilah asing disampaikan Gibran saat memberikan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. Adapun istilah asing tersebut, yakni "green inflation".
"Bagaimana cara mengatasi green inflation?" tanya Gibran kepada Mahfud, dalam debat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu malam.
Baca juga: Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Khofifah Resmi Dinonaktifkan dari Ketua Muslimat NU
Mendengar istilah asing kembali digunakan Gibran. Sebelum menjawab, Mahfud meminta putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk memperjelas ostilah tersebut, berdasarkan aturan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sesuai aturan, istilah-istilah," ucap Mahfud.
Belum selesai Mahfud berbicara, moderator kemudian mengingatkan kembali Gibran untuk menjelaskan istilah asing yang digunakannya.
"Kami sampaikam kembali terminologi atau singkatan-singkatan mohon untuk dijelaskan," kata seorang moderator wanita kepada Gibran.
Ucapan moderator ini kemudian disambut riuh para pendukung yang hadir di JCC.
Merespons hal tersebut, Gibran mengatakan, ia tidak memperjelas istilah asing yang digunakannya karena menilai gelar yang disandang Mahfud, yakni profesor.
"Enggak. Tunggu. Ini tadi tidak saya jelaskan, karena kan beliau seorang profesor," ujar Gibran diikuti sorak-sorai penonton.
Baca juga: Istana Bantah soal Isu Presiden Jokowi Minta Bertemu Megawati
Cawapres nomor urut 2 itu pun akhirnya menjelaskan kepada Mahfud, bahwa "green inflation" itu bermakna "inflasi hijau".
"Oke. Green inflation itu adalah inflasi hijau. Sesimpel itu," jelasnya.
Usai diterangkan Gibran. Mahfu kemudian melanjutkan untuk menjawab pertanyaan itu.