Bahlil Ungkap Tom Lembong 'Halusinasi Tinggi' soal Kritik Proyek IKN
Bahlil Lahadalia menyatakan, kritikan terhadap investasi di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) itu dinilai halusinasi.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, kritikan terhadap investasi di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) itu dinilai halusinasi.
Hal tersebut sebagai respon dari kritikan Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong, menyoal sepinya minat investor di IKN.
Bahlil mengatakan bahwa pendaan investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp 466 triliun, 20 persennya disumbang dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Sentilan Bahlil ke Tom Lembong: Bohongi Masyarakat Hingga Wariskan Investasi Mangkrak Rp708 Triliun
"Sahabat saya ini kadang-kadang halusinasinya tingkat tinggi, total rancangan investasi di IKN itu kurang lebih Rp 500 triliun, kurang lebih ya, dimana kebijakan negara 20 persen itu dari APBN, 20 persen loh," kata Bahlil usai Konferensi Pers, dikutip Kamis (25/1/2024).
"Berapa 20 persen? kurang lebih sekitar kalau itu Rp 500 triliun berarti Rp 100 triliun, kalau itu Rp 400 triliun berarti Rp 80 triliun dan itu waktunya bukan sekaligus, itu waktunya paling cepat itu kurang lebih sekitar 10 sampai 20 tahun," imbuhnya menegaskan.
Bahlil juga menyampaikan, investasi yang sudah masuk di IKN meliputi Hotel, Rumah Sakit, Taman dan yang lainnya termasuk dalam klaster pembangunan ring 1. Proyek tersebut kata Bahlil dibangun oleh investor, bukan pemerintah.
"Sekarang pembangunannya kita kejar sampai dengan 2024 ini, bulan Juli karena Agustus kan kita sudah mau ke sana dan ada beberapa hotel yang sudah mau di bulan Juli, jadi sangatlah keliru," bebernya.
Selain itu, Bahlil meminta kritikan yang di lontarkan jangan asal-asalan. Sebab dia menilai bahwa masih ada investor yang berpotensi masuk ke proyek IKN.
Hanya saja, Bahlil enggan mengumumkannya lebih dahulu sebelum groundbreaking dilakukan.
"Kita ini jangan asbun gitu loh, asal bunyi itu enggak bagus. Nah yang ketiga potensi-potensi investasi mana saja yang sudah masuk itu ada di kami, tapi kan kami umumkan ketika mereka sudah melakukan groundbreaking," ucap dia.
"Saya enggak mau, kalau di zamannya dia dulu baru investasi baru masuk dia udah ngomong duluan, di zaman saya enggak boleh," sambungnya.
Baca juga: Survei Capres di 3 Provinsi dengan Pemilih Terbesar Pilpres 2024: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar
Sebelumnya, Co-Captain Timnas AMIN yang biasa disapa Tom Lembong menyinggung soal pembuatan undang-undang IKN Nusantara yang menurutnya terkesan sangat cepat dan tidak melibatkan masyarakat.
"Suatu pagi kita bangun, tahu-tahu sudah jadi undang-undang, tanpa konsultasi publik," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari YouTube kompas.com.
Bahkan, Tom juga menanggapi pernyataan Menteri Bahlil Lahadalia soal adanya calon presiden yang menolak IKN membuat calon investor menjadi ragu.
Menurutnya, para calon investor sudah ragu sejak awal sebelum adanya calon presiden menolak pembangunan IKN.
"Non sense, investor kan sudah ragu dari awal bukan baru mulai ragu sekarang," kata Thom Lembong.