Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin Berharap Pimpinan PBNU Netral, Tapi Warga NU Diminta Pilih AMIN

Pada saat bersamaan, dia minta berharap warga NU untuk memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada hari pemungutan suara 14 Februari

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Cak Imin Berharap Pimpinan PBNU Netral, Tapi Warga NU Diminta Pilih AMIN
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ditemui awak media di Hall A, JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, berharap seluruh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersikap netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pada saat bersamaan, dia minta berharap warga NU untuk memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024 nanti.

"Ya harusnya pengurus NU netral, yang penting warga NU AMIN," kata Cak Imin usai menghadiri Rapat Umum Rakyat Jogja di Purawisata, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Lebih lanjut Cak Imin mengaku ia tak sekalipun memberi arahan bagi warga NU untuk memilih ia bersama Anies.

"Enggak ada arah-arahan," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kembali menegaskan netralitas para petinggi PBNU. Namun, ia tak memungkiri jika ada pengurus NU yang terlibat langsung dalam kampanye.

Berita Rekomendasi

Hal itu ia sampaikan kepada awak media saat ditemui wartawan setelah bertemu Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Baca juga: Gus Mus Tegaskan Tugas NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Gus Yahya menyampaikan, secara organisasi NU tetap netral. Namun, jika terdapat kader-kader NU yang mendukung salah satu pasangan calon bahkan menjadi salah satu tim pasangan calon presiden, maka diwajibkan untuk cuti dari kepengurusan NU.

"NU tidak terlibat dukung mendukung sebagai organisasi lembaga, tidak terlibat dukung mendukung," ujarnya. 

"Walaupun sebagian teman-teman pengurus dan aktivis kemudian ikut bahkan ada yang jadi tim kampanye resmi, dan sebagainya terhadap mereka PBNU pemberlakukan kewajiban cuti dalam kepengurusan," sambung Gus Yahya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas