Kata Ganjar dan TKN soal Pernyataan Guntur Soekarnoputra Mengenai Jokowi
Putra pertama Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra, menyinggung nasib Presiden Jokowi bisa ditentukan apabila Ganjar-Mahfud menang.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
Baginya, mengurus itu juga bisa diintrepetasikan dengan mengajak paslon lain yang bersebrangan untuk terlibat menjadi oposisi.
Menurutnya, jika pemerintahan tanpa oposisi, koalisi akan menjadi gemuk dan tak sehat.
"Bisa saja kita partnership dengan mereka atau kemudian jangan-jangan dengan pola check and balance model seperti oposisi itu juga bisa dilakukan, karena itu menyehatkan."
"Rasa-rasanya tanpa oposisi semua ikut, semuanya, saya khawatir kekuatannya menjadi terlalu solid dan dominan, dan itu berbahaya,"
"Jadi orang akan bicara 'wah ini jadi gemuk sekali dan oligarki sih', kan pasti rakyat nggak suka. Jadi kita ajak terlibat untuk menyehatkan kondisi bangsa agar cepat lebih maju," pungkas Ganjar.
TKN: Kalau Prabowo Menang, Kubu Lawan akan Diajak Rekonsiliasi
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, turut mengomntari mengenai pernyataan Guntur tersebut.
Ia menuturkan bahwa kubu yang berseberangan dengan Prabowo-Gibran saat ini akan tetap diajak untuk rekonsiliasi jika paslon nomor urut 2 itu menang.
"Kalau Prabowo Gibran menang, semua tokoh yang saat ini berseberangan, termasuk Bu Mega, Pak Ganjar, Pak Mahfud, Mas Anies, dan Gus Imin akan kita ajak rekonsiliasi."
"Tidak akan diapa-apain, justru kita akan ajak kerja sama membangun bangsa.” kata Nusron Wahid, Senin.
Nusron mengatakan, Pilpres ini hanyalah kompetisi, setelahnya Indonesia harus bersatu kembali untuk membangun bangsa bersama-sama.
"Pak Prabowo dan Mas Gibran sadar, untuk membangun Indonesia tidak bisa sendirian, tapi butuh kebersamaan antar semua elemen bangsa."
"Apalagi di pihak sebelah, di partai sebelah, kan juga merupakan putra-putra terbaik bangsa," lanjutnya.
Selebihnya, Nusron mengaku tak bisa berkomentar lebih jauh mengenai pernyataan Guntur tersebut.
Pernyataan Guntur tersebut, kata Nusron, merupakan bagian dari hak individu di zaman demokrasi ini.