Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Simulasi Strategi Diplomasi, Mahasiswa Hubungan Internasional Cari Solusi Konflik Laut China Selatan

Dekan menjelaskan, fokus utama dari ujian ini adalah simulasi strategi diplomasi dan langkah komunikasi dalam penanganan konflik Laut China Selatan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Simulasi Strategi Diplomasi, Mahasiswa Hubungan Internasional Cari Solusi Konflik Laut China Selatan
Ist
Simulasi Strategi Diplomasi dan Langkah Komunikasi dalam Penanganan Konflik Laut China Selatan oleh mahasiswa Universitas Budi Luhur. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prodi Hubungan Internasional (HI) FISSIG dan Prodi Ilmu Komunikasi FKDK Universitas Budi Luhur melakukan Simulasi Strategi Diplomasi dan Langkah Komunikasi Dalam Penanganan Konflik Laut China Selatan.

Kolaborasi ini merupakan Ujian Akhir Semester (UAS) gabungan mata kuliah dua prodi itu.

Rektor Universitas Budi Luhur, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc mengatakan, simulasi ini diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang mendalam dan interaktif bagi mahasiswa.

Ia berharap mahasiswa menerapkan teori dan konsep yang telah dipelajari ke dalam konteks praktis.

"Acara ini membuktikan bagaimana implementasi dari teori yang didapat langsung dipraktik dalam proses learning dan isunya juga luar biasa," ujar Prof Agus melalui keterangan tertulis, Kamis (1/2/2024).

Dekan FISSIG, Dr. Yusran, S.I.P, M.Si menjelaskan, fokus utama dari ujian ini adalah simulasi strategi diplomasi dan langkah komunikasi dalam penanganan konflik Laut China Selatan.

Berita Rekomendasi

Yusran berharap program ini dapat menghasilkan pemikiran kreatif dan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks dan menantang dalam hubungan internasional.

“Tema ini bahwa konflik laut China Selatan menjadi isu debat Capres. Hari ini disimulasikan isu tersebut bisa memberikan penjelasan dan memeberikan solusi menjadi tempat lobi & negoisasi," jelas Yusran.

Melalui kolaborasi ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan diplomasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam menanggapi isu-isu global kontemporer, khususnya terkait konflik kompleks di kawasan Laut China Selatan.

Para mahasiswa akan menghadapi tantangan simulasi yang membutuhkan pemikiran strategis, analisis situasional, serta kemampuan komunikasi yang efektif.

Dengan merespons skenario yang disusun dengan cermat, mahasiswa diharapkan dapat menyusun solusi-solusi yang realistis dan relevan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas