TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo tak kuasa menahan haru saat teringat pesan putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar tentang arti amanah bagi seorang pemimpin.

Suara Ganjar terbata-bata, air matanya pun berlinang tak terbendung.

Ganjar menyampaikan, hati nuraninya sangat terpukul saat mengingat pesan Alam padanya di sebuah talkshow.

Pada talkshow itu, Alam, putra semata wayang Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh Supriyanti ini, menitipkan pesan yang sangat menyentuh terhadap Ganjar yang maju sebagai Calon Presiden (Capres) di kontestasi Pemilu 2024.

Baca juga: Hadiri Hajatan Rakyat, Alam Ganjar Beri Dukungan Moral Untuk Ganjar-Mahfud

"Saya menonton talkshow, ada pesan dari anak saya, Ayah, aku percaya bahwa ayah adalah ayah yang selama ini aku kenal. Insya Allah, tolong jika amanah itu diberikan kepada ayah, maka jangan pernah berkhianat pada amanah itu," tutur Ganjar mengutip pesan Alam.

Ganjar merasakan pesan Alam sangat menyentuh relung hatinya yang terdalam, ketika Alam berharap Ganjar tidak akan pernah mengecewakan harapannya jika terpilih menjadi Presiden di Pemilu 2024.

"Jangan jadikan anakmu yang percaya ini menjadi orang pertama yang kecewa. Sungguh sesuatu yang hari ini memukul relung hati saya yang paling dalam dari orang yang paling saya cintai, dari anak dan istri saya," ungkap Ganjar.

Dengan memegang pesan Alam, Ganjar menyampaikan janji bahwa dia tidak akan pernah mengecewakan dan meninggalkan rakyat yang mempercayai dan mendukungnya sebagai capres di Pemilu 2024.

"Bapak-ibu, kita akan berjalan bersama, mari kita bergerak. Insya Allah, saya selalu bersama Anda semuanya," kata Ganjar mengakhiri orasi politiknya sambil mencium 3 jari lalu mengangkat 3 jarinya itu sebagai tanda bersumpah.

Baca juga: Kampanye Akbar di GBK, Ganjar Ungkap Sudah Kunjungi 315 Titik di Indonesia Serap Aspirasi Warga

Seusai mengucapkan janji tersebut, Ganjar kemudian menunduk dan memberi hormat kepada ratusan ribu massa yang hadir di Konser Salam Metal.

Dia kemudian menyalami pendukungnya yang berada di sekitar podium tempatnya berorasi lalu turun dan menyapa mereka sebelum menemui istrinya, Atiqoh.