Ganjar-Mahfud Utamakan Pembangunan Sistem Kesehatan Berbasis Promotif dan Preventif
Ganjar menjelaskan, preventif adalah usaha paling bagus untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, seperti bergaya hidup sehat, berolahraga.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyatakan, pasangan Ganjar-Mahfud akan mengutamakan pembangunan sistem kesehatan nasional berbasis promotif dan preventif, dibandingkan kuratif.
Ganjar menjelaskan hal itu saat berbicara pada Debat Kelima Capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Debat yang menghadirkan tiga Capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Baca juga: Ganjar Bicara Pentingnya Penyandang Disabilitas Dihadirkan Dalam Perencanaan Pembangunan
Ganjar menjelaskan, preventif adalah usaha paling bagus untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, seperti bergaya hidup sehat, berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat.
Hal ini, lanjutnya, sangat membantu politik kesehatan yang akan dikembangkan. Setelah itu, kata dia, menciptakan akses kesehatan yang merata, yaitu 1 Fasilitas Kesehatan 1 Desa dan 1 Tenaga Kesehatan (Nakes) perlu dibangun di seluruh Indonesia.
Akses yang merata ini bisa diakses masyarakat seperti para ibu, penyandang disabilitas, anak-anak, dan masyarakat adat yang berada di daerah terisolasi.
Selain askes kesehatan yang merata, Ganjar-Mahfud akan membangun sistem pendidikan yang dilengkapi akses yang lebih baik dan merata, lebih inklusi, dan kurikumum yang dijalankan baik, termasuk memperhatikan nasib guru dan dosen.
Baca juga: Ganjar Pranowo Singgung Butet Kartaredjasa Dilarang Bicara Politik: Pemerintah Mesti Waras
“Jika ini berjalan baik, penyandang disabilitas dan perempuan tidak akan mendapat agar tidak mendapat diskrimnatif,” tegas Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menyebut, setelah pembangunan kesehatan dan pendidikan, Ganjar-Mahfud akan menggenjot pembukaan lapangan pekerjaan baru sebagai respons keterampilan dan pendidikan yang telah dibangun dengan upah yang lebih baik.
Paslon Nomor 3 itu memberi perhatian kepada permintaan buruh untuk merevisi UU Cipta Kerja.
“Kemarin, kami bertemu dengan buruh dan mereka meminta tolong Pak segera di-review UU Cipta Kerja, karena ini yang perlu mendapat keseimbangan dengan nasib kami,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan berorientasi pada SDM yang baik, sopan, dan beretika bisa berjalan baik apabila didigitalisasi dan teknologi informasi berjalan mulus, karena tersedia sistem internet cepat serta SDM mempunyai media untuk mengembangkan diri.
Soal politik harus diberi contoh demokrasi yang baik, contoh teladan pemimpin yang baik, dan tidak ada konflik kepentingan. Contohnya, Cawapres Mahfud MD yang mundur dari kabinet untuk membangun integritas yang baik.
“Keresahan yang muncul dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Frans Magnis Suseno, Goenawan Mohamad, dan kampus-kampus harus menjadi catatan kita bersama. Bahwa kita berbudaya harus dalam koridor yang baik. Karena itulah suara yang kami dengarkan saat turun ke lapangan, membuka unek-uneknya. Itulah yang kami sampaikan Tuanku Adalah Rakyat, Jabatan Adalah Mandat,” pungkas Ganjar.