BEM SI Kerakyatan Jateng dan DIY: Negara Makin Ugal-ugalan
BEM Seluruh Indonesia SI wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menentang sikap dan moralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia SI wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menentang sikap dan moralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mereka nilai, sejak diberhentikannya Anwar Usman dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) karena pelanggaran Etika Berat, negara makin ugal-ugalan.
Menurut, Korwil BEM SI Kerakyatan Jateng dan DIY, Raafila Ambiya Demokrasi yang sudah tergerus sembilan tahun terakhir justru coba dikubur dalam-dalam dengan berbagai peristiwa belakangan ini.
"Sejak diberhentikannya Anwar Usman dari jabatan Ketua MK karena pelanggaran Etika Berat, kami melihat adanya perilaku makin ugal-ugalan yang dilakukan oleh berbagai institusi negara," kata Raafi kepada Tribunjateng.com, Sabtu (3/2/2024).
Menurutnya, kondisi negara hari ini semakin hari mempertontonkan krisisisnya prinsip demokrasi yang di lakukan oleh Presiden Jokowi
Hal ini, dikatakannya semakin menjadi ketika Presiden mempertontonkan ketidak netaralan dalam mengambil sikap proses Pemilu 2024.
"Oleh karena itu kita bersama kawan-kawan BEM SI Jateng dan DIY menyatakan sikap terhadap kondisi negara ini yang hanya untuk kepuasan kekuasaan oleh keluarga jokowi," ujar Raafi.
Raafi mengatakan, sikap Presiden Jokowi yang paling kentara saat ini ialah mempertontonkan nepotisme dalam pembagian bansos yang menurutnya sarat akan kepentingan politik praktis.
"Pengerahan aparatur negara dan pernyataan Presiden Jokowi tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye adalah bentuk pengkhianatan terhadap tahta yang dimandatkan oleh rakyat secara terang-terangan," imbuhnya.
Pihaknya menyayangkan segala hal yang menyimpang dari nilai-nilai demokrasi, Pancasila dan Kerakyatan.
"Sudah saatnya tahta yang dimandatkan itu dikembalikan kepada pemiliknya, yakni pada rakyat beserta kesejahteraannya secara paripurna," tegasnya.
Baca juga: HMI Solo Kritik Jokowi Tidak Netral Jelang Pemilu hingga Minta Gibran Mundur dari Kursi Wali Kota
Atas segala penyimpangan yang telah terjadi, kami BEM SI Kerakytan Wilayah Jateng DIY menyatakan sikap:
1. Menuntut Presiden Jokowi mengembalikan marwah demokrasi, serta berjalan di atas koridor Pancasila dan watak kerakyatan.
2. Menuntut Presiden Jokowi berhenti memanfaatkan jabatan untuk kepentingan politik praktis semata.
3. Menuntut presiden Jokowi bersikap adil, netral dan mementingan kepentingan rakyat diatas kepentingan kekuarga maupun golongan tertentu.
4. Menuntut seluruh instansi dan aparatur negara untuk tetap netral dan berhenti menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan politik praktis.
5. Meminta Presiden Jokowi untuk mundur dari jabatan Presiden jika sikap dan kebijakannya sebagai kepala negara hanya menguntungkan salah satu paslon capres-cawapres.
6. Mendorong seluruh aliansi gerakan di Indonesia untuk menyatakan sikap dan perlawanan atas segala penyimpangan yang telah terjadi. (uti)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Aliansi BEM SI Kerakyatan Jateng - DIY Menentang Sikap Presiden Jokowi,