TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden 01, Muhaimin Iskandar, menanggapi soal putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memberikan sanksi peringatan keras kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari. 

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mendorong putusan DKPP ditindaklanjuti agar bisa memastikan apakah pemilu ini bisa berlanjut atau tidak di waktu yang tinggal menghitung hari ini. 

"Keputusan DKPP itu harus ditindaklanjuti apakah pemilu ini bisa diteruskan atau tidak?" kata Cak Imin saat di Kabupaten Sragen, pada Senin (5/2/2024).

Cak Imin menekankan, persoalan etik memang harus dijunjung tinggi. 

"Keputusan DKPP itu harus ditindaklanjuti apakah pemilu ini bisa diteruskan atau tidak?" kata Cak Imin.

Cak Imin menilai putusan etik terhadap komisioner KPU itu mengkhawatirkan. 

Meski demikian, ia memilih menunggu respons dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI terkait keputusan DKPP itu. 

"Tentu ini mengkhawatirkan, kita tunggu saja reaksi Bawaslu dan KPU. (Harapannya) Saya nunggu saja," pungkasnya. 

Kata Ganjar

Sementara itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo berharap putusan DKPP tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Ganjar ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/2/2024).

Baca juga: TKN Khawatir Putusan DKPP Dikapitalisasi Lawan Politik Untuk Serang Prabowo-Gibran

Oleh sebab itu, saat debat capres pada Minggu malam kemarin ia menekankan pentingnya demokrasi dilaksanakan secara baik-baik.

"Maka dalam closing statement saya tadi malam ya demokrasi mesti melaksanakan dengan baik-baik."

"Tidak boleh ada yang mengangkangi demokrasi, prosesnya berjalan dengan baik," ujar Ganjar.

Ganjar menuturkan, dirinya belum tahu apa sanksi selanjutnya atas putusan DKPP tersebut.