Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Kirim Tim Usut Surat Suara yang Tercoblos Lebih Dulu di Malaysia

KPU bakal menelusuri ihwal surat suara di Malaysia dengan kondisi yang sudah dicoblos pada pasangan calon nomor urut 3.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KPU Kirim Tim Usut Surat Suara yang Tercoblos Lebih Dulu di Malaysia
Tangkap layar/Ist
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu berupanya adanya ribuan surat suara di Malaysia sudah tercoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bakal menelusuri ihwal surat suara di Malaysia dengan kondisi yang sudah dicoblos pada pasangan calon nomor urut 3.

"Kami akan mengirim tim untuk melakukan pendalaman terhadap semua informasi berkenaan dengan pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia baik pemungutan suara pos maupun KSK (kotak suara keliling)," kata Anggota KPU RI Idham Holik saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).

Hingga saat ini KPU masih belum dapat mengonfirmasi apakah surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu benar atau tidak. Pihaknya bakal mengecek keaslian dari surat suara itu lebih dulu.

"Ya itu lah fungsi dari tim yang akan diturunkan ke PPLN Malaysia. Segera (kami konfirmasi)," ujelasnya.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mendapat informasi dugaan kecurangan terkait surat suara di Malaysia.

Pihaknya menyebut, ribuan surat suara sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Berita Rekomendasi

Hal itu disampaikan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman pada Selasa (6/2/2024).

Dari bukti video yang diperoleh, sejumlah orang tampak mencoblos surat suara untuk paslon nomor urut 3.

Habiburokhman bahkan menayangkan video dugaan kecurangan itu dalam konferensi pers.

Menurutnya, aksi kecurangan tersebut terjadi di Malaysia.

Pelakunya diduga adalah Panitia Pemilihan Luar Negeri dan pihak Kedutaan Besar di Malaysia.

"Kami duga kuat aktivitas pencoblosan itu melibatkan PPLN dan oknum pegawai Kedubes RI di Malaysia," kata Habiburokhman, dikutip dari Tribunnews, Selasa (6/2/2024).

Lebih lanjut, Habiburokhman meminta agar Bawaslu untuk menindaklanjuti masalah tersebut secara hukum.

Temuan ini nantinya juga akan dilaporkan secara resmi ke Bawaslu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas