Prabowo Akui Berkali-kali Lolos dari Maut bahkan Sempat Syahadat, Kini Siap Abdikan Diri ke Rakyat
Prabowo berjaji akan mengabdikan dirinya untuk nusa dan bangsa karena berkali-kali diberikan kesempatan untuk hidup.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
Alasan pertama, Wiranto menilai Prabowo sudah selesai dengan dirinya sendiri.
Ia pun mengutip pernyataan Prabowo yang pernah menyebutkan akan mewakafkan dirinya untuk bangsa dan negeri ini.
"Pertama, syarat presiden itu adalah dia sudah harus selesai dengan dirinya. Siapa itu? Pak Prabowo. Dia pernah mengatakan 'Saya akan mewakafkan sisa hidup saya untuk RI'."
"Jadi beliau sudah selesai dengan dirinya. Dapat harta dari Tuhan, dapat kehormatan dari RI. Tinggal mengabdi sisa hidupnya hanya untuk negara yang kita cintai, nusa dan bangsa," kata Wiranto.
Kedua, Prabowo dinilai sebagai sosok yang memahami permasalahan di dalam dan luar negeri.
Menurut Wiranto, hal itu menjadi penting karena seorang pemimpin harus memahami persoalan sebelum membuat keputusan dan kebijakan tertentu.
Terlebih, Prabowo memiliki pengalaman sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) sehingga dianggap bisa melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dia menteri pertahanan, dia kumpul dengan Presiden Jokowi ke sana ke mari, jadi tahu masalah luar negeri, masalah dalam negeri."
"Yang ketiga, dia harus bisa dan yakin melanjutkan pembangunan di negeri ini," ungkap Wiranto.
Keempat, Prabowo dinilai sebagai sosok yang memahami anak muda, sehingga Wiranto yakin anak-anak muda dapat mengambil alih kepemimpinan nasional.
"Yang kelima, ke depan nanti, negara-negara di dunia akan didominasi oleh anak-anak muda. Karena apa? Karena anak muda lebih cerdas, lebih terdidik, dan ada kesempatan untuk belajar banyak sekali dan Pak Prabowo tahu bahwa ke depan nanti anak muda yang mengambil alih kepemimpinan nasional," jelas Wiranto.
Pihaknya pun mengaku telah mengerti sosok presiden yang baik memimpin negeri.
Apalagi ia sudah memiliki pengalaman mengawal lima Presiden RI.
"Saya juga beruntung sekali, dengan mengawal lima presiden, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Gus Dur, Presiden Megawati, dan sekarang masih Presiden Jokowi."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.