Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hajatan Rakyat Solo Meriah, Ikrar Nusa Bhakti: Bukti Nyata Solo Bukan Gibran

Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti sebut Hajatan Rakyat Solo yang berlangsung meriah menjadi bukti nyata bahwa Kota Solo bukan Gibran.

Penulis: Yulis
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Hajatan Rakyat Solo Meriah, Ikrar Nusa Bhakti: Bukti Nyata Solo Bukan Gibran
Tangkap layar kanal YouTube PDI Perjuangan
Ganjar-Mahfud MD berkampanye di Kota Surakarta (Solo) pada pagi hari dan Kota Semarang siang hari, Sabtu (10/2/2024). Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti sebut Hajatan Rakyat Solo yang berlangsung meriah menjadi bukti nyata bahwa Kota Solo bukan Gibran. 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - TPN Ganjar-Mahfud menggelar Hajatan Rakyat Solo untuk menandai berakhirnya Kampanye Pilpres 2024.

Hajatan Rakyat Solo yang digelar di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu (10/2/2024) pagi, dilanjutkan Hajatan Rakyat Semarang di Simpang Lima, Kota Semarang, pada siang hari.

Hajatan Rakyat Solo yang berlangsung meriah menjadi bukti nyata bahwa Kota Solo Bukan Gibran.

Pesta rakyat bertajuk dari Solo menuju Semarang, ada ratusan ribu rakyat Solo melepas keberangkatan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD, pada hari kampanye terakhir ini.

Hajatan Rakyat Solo yang merepresentasikan era Joko Widodo (Jokowi) menuju era Ganjar Pranowo, melibatkan segenap ritual tradisi budaya dan doa-doa terbaik untuk kemenangan pasangan itu.

Rencananya, dari Kota Solo, Ganjar-Mahfud akan bertolak ke Kota Semarang untuk menutup kampanye hari terakhir ini.

“Rakyat Solo tahu persis siapa Jokowi dan keluarganya. Kalau tetangganya saja sudah nggak suka mereka, dan ada kampanye Solo Bukan Gibran,” kata pakar politik Ikrar di Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

Berita Rekomendasi

Ikrar mengatakan, kemelekatan rakyat Solo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin memudar.

Ikrar juga menyinggung peristiwa belum lama ini terkait pembentangan spanduk Solo Bukan Gibran, menunjukkan ketidaksukaan kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka.

Spanduk bertuliskan #SoloBukanGibran terpasang di jembatan Kali Pepe, jalan Setia Budi, Gilingan, Banjarsari, Solo.
Spanduk bertuliskan #SoloBukanGibran terpasang di jembatan Kali Pepe, jalan Setia Budi, Gilingan, Banjarsari, Solo. (Tribunsolo.com/Andreas Chris)

Di sisi lain, lanjutnya, kirab budaya yang diiringi semangat rakyat seperti ini merupakan manifestasi yang sangat kuat dari keinginan dan harapan kolektif rakyat Solo kepada Ganjar - Mahfud.

Melalui partisipasi aktif dalam proses politik, rakyat menegaskan bahwa mereka adalah pilar utama dalam pembentukan masa depan negara.

Hajatan Rakyat Solo, yang diselenggarakan di 14 titik di berbagai penjuru Kota Solo, mengusung tema “Pundak Harapan Rakyat, Hajatan Rakyat.” Hajatan Rakyat dimulai pada Sabtu pagi di Kota Solo, akan berakhir di Kota Semarang, pada Sabtu sore.

Selain dihadiri para tokoh nasional, Hajatan Rakyat Solo dan Hajatan Rakyat Semarang juga akan menampilkan deretan seniman legendaris yang akrab dengan rakyat, di antaranya Butet Kartaredjasa, NDX AKA, Rara Lida, Lala Widhy, Mala Agatha, Vega, Grup Band Slank, Nassar, Nella Kharisma, Woro Widowati, Danang, Cak Lontong, Oppie Andaresta, Duet Spesial Alam Ganjar dan NDX AKA, Yenny Wahid, dan Once Mekel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas