Apa Penyebab Ganjar-Mahfud Kalah di 'Kandang Banteng', tapi PDIP Menang?
Begini analisa pengamat terkait penyebab Ganjar-Mahfud kalah di Jawa Tengah dan Bali, tetapi PDIP menang.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Fakta mengejutkan terjadi dalam hasil hitung suara Pilpres dan Pileg 2024.
Hal tersebut terlihat dari hasil hitung cepat atau quick count dari beberapa lembaga survei dan hasil hitung manual atau real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Adapun fakta mengejutkan yang dimaksud yaitu kalahnya pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Jawa Tengah dan Bali di mana dikenal sebagai kandang partai pengusungnya yakni PDIP.
Contohnya, berdasarkan hasil quick count dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), per Rabu (14/2/2024) pukul 18.44 WIB, Ganjar-Mahfud hanya memperoleh 35,07 persen suara dan kalah dari capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih 51,8 persen suara di Jawa Tengah.
Hasil tak jauh berbeda juga terlihat dalam hasil real count sementara KPU per Kamis (15/2/2024) pukul 09.00 WIB, di mana Ganjar-Mahfud meraih 1.726.124 suara atau 34,32 persen di Jawa Tengah.
Mereka kalah dari Prabowo-Gibran yang meraih 2.648.342 suara atau 52,66 persen.
Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi di Bali di mana Ganjar-Mahfud juga kalah dari Prabowo-Gibran meski wilayah tersebut adalah kandang PDIP.
Namun, hasil berbeda justru diraih PDIP sebagai pengusung Ganjar-Mahfud di mana partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tetap menang di kandangnya sendiri.
Contohnya saja di daerah pemilihan (dapil) Jateng I di mana. Menurut real count sementara KPU, PDIP unggul dari partai lain dengan raihan 39.881 ribu suara atau 23,27 persen.
Baca juga: Real Count KPU Pilpres 2024 di Jawa Tengah: Ganjar-Mahfud Hanya Unggul di Boyolali dan Wonogiri
Selain itu, di Jateng IV, PDIP lagi-lagi unggul dengan meraih 26.079 suara atau 36,93 persen.
Sementara di Bali, PDIP masih perkasa dibanding partai lain dengan meraih suara mencapai 40.149 suara atau 56,15 persen.
Melihat fakta ini, apa penyebab Ganjar-Mahfud justru kalah di kandang PDIP dan partai berlambang banteng itu tetap menang?
Jokowi Effect
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin awalnya mengatakan bahwa sebenarnya hasil semacam ini juga di luar dugaan dari PDIP sendiri di mana Ganjar-Mahfud kalah dari Prabowo-Gibran di Jateng dan Bali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.