Cerita Tim Sukses Caleg dan Capres Stres Alami Halusinasi Karena Jagoannya Kalah di Pemilu 2024
Dia adalah tim sukses salah satu calon anggota legislatif (caleg) sekaligus tim sukses untuk pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Namanya Fony Syahputra.
Dia adalah tim sukses salah satu calon anggota legislatif (caleg) sekaligus tim sukses untuk pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Setelah hari pencoblosan 14 Februari lalu, Fony harus melakukan konsultasi gangguan mental ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (20/2/2024).
Fony terpaksa menjalani konsultasi gangguan mental setelah caleg dan pasangan capres-cawapres yang didukungnya sepertinya kalah di Pemilu 2024 menurut hitungan sementara KPU RI.
Fony mengaku setelah penghitungan suara dirinya melihat hasil kerjanya selama ini gagal dan ia sempat kepikiran nasib jagoannga di Pemilu 2024.
Lelaki berbadan kurus ini pun sampai tidak bisa tidur dan terkadang sampai mengalami halusinasi.
Walaupun diakuinya caleg yang didukungnya itu sudah menyatakan tidak masalah jika kalah.
"Kalau sampai yang bersangkutan enggak jadi gimana? Berarti selama ini kan lima tahun kami berjalan bersama nih, istilahnya bisa bantu warga atau segala macem," ucapnya, Selasa (20/2/2024).
Atas peristiwa tersebut, Fony merasa memiliki gangguan mental.
Dirinya pun mendatangi RSUD Tamansari setelah mendapatkan informasi soal layanan konsultasi dari grup WhatsApp (WA).
Ia langsung daftarkan diri secara online dan menjalani konseling oleh psikiater di RSUD Tamansari pad hari ini, Selasa (20/2/2024).
Fony mengaku datang bersama temannya yang juga merupakan Timses dari Caleg yang sama.
Temannya juga diungkapkannya merasakan hal serupa, yaitu insomnia serta halusinasi.
"Secara komunikasi by WA saja sih. Kondisi saya enggak apa-apa. Cuma saya ingin memastikan aja, karena kan baik juga ikut tes kayak gini. Karena memang merasa diri, ibaratnya turun lah kondisi mental saya," ungkapnya.
Ia yakin, banyak Timses Caleg yang merasakan hal sama seperti dirinya, hanya saja malu untuk konsultasi gangguan mental.
"Cuma mungkin keberanian untuk ikut tes seperti ini, yang mungkin mereka takutnya dibilang gila, atau stres, atau gimana," imbuhnya.
Meski sempat ada kepikiran takut dibilang gila oleh tetangganya, tapi ia ingin memastikan dirinya dalam keadaan normal.
Sehingga, Fony memutuskan hadir konsultasi gangguan mental di RSUD Tamansari, Jakarta Barat.
"Jadi ya mungkin permintaan warga sudah kita turutin, dalam artian ibaratnya ya bantuan ini, bantuan itu, selama berjalan dari 2019 ke sini. Tapi di daerah-daerah tertentu itu hasilnya enggak memuaskan (Suara Calegnya kecil)," katanya.
Terima 12 Orang Stres
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari menerima pendaftaran konsultasi kejiwaan yang dilakukan untuk masyarakat umum setelah pencoblosan pileg dan pilpres digelar pada 14 Februari lalu.
Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari dr. Ngabila Salama menyatakan sejauh ini pihaknya menerima sebanyak 95 orang pendaftar konsultasi.
Dari jumlah tersebut 12 orang diantaranya merupakan tim sukses calon anggota legislatif (caleg) yang berlaga pada pileg kemarin.
"Ada 95 orang sudah terdaftar sampai H-1 dari target 100 orang, di antara 4 orang KPPS, 12 timses caleg dari berbagai daerah, 50 masyarakat umum (Ibu rumah tangga, ASN, Mahasiswa) dan 29 tenaga kesehatan dari berbagai instansi dan daerah," kata Ngabila kepada awak media, Selasa (20/2/2024).
Kata Ngabila, pemeriksaan atau konsultasi kejiwaan itu bisa saja mendapatkan tindak lanjut jika, kondisi pasien dalam taraf berat.
Salah satunya yakni dengan memberikan terapi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tamansari atau mendapatkan rujukan ke RS Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan.
"Pada gangguan lebih akut dan berat akan dirujuk ke RS yang lebih tunggu dan fasilitas lengkap serta fasilitas rawat inap lebih lengkap, RS Soeharto Heerdjan Grogol dan RSKD Duren Sawit," beber Ngabila.
Persiapan Dinkes DKI Jakarta
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menerangkan RSUD Duren Sawit menjadi pusat rujukan bagi caleg yang gagal mengalami stres maupun kena mental.
"Proses ini dimulai dengan skrining dan tindak lanjut awal di 44 puskesmas di setiap kecamatan dan dapat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah yang mempunyai layanan psikiatri apabila perlu dilakukan tindak lanjut oleh dokter spesialis kesehatan jiwa," kata Ani pekan lalu.
Namun, kata Ani bagi peserta Pemilu 2024 yang gagal dan mengalami gangguan kejiwaan bisa konsultasi ke psikolog di 25 Puskesmas DKI.
"Secara umum, stres dan tekanan psikologis sering terjadi pada peserta pemilu yang gagal," ungkapnya.
Adapun 25 Puskesmas di DKI memiliki psikolog yaitu:
Jakarta Pusat
1. Puskesmas Cempaka Putih
2. Puskesmas Gambir
3. Puskesmas Johar Baru
4. Puskesmas Kemayoran
5. Puskesmas Menteng
6. Puskesmas Sawah Besar
7. Puskesmas Senen
8. Puskesmas Tanah Abang
Jakarta Utara
1. Pukesmas Cilincing
Jakarta Barat
1. Puskesmas Palmerah
2. Puskesmas Tamansari
3. Puskesmas Kembangan
Jakarta Selatan
1. Puskesmas Pancoran
2. Puskesmas Tebet
3. Puskesmas Setiabudi
4. Puskesmas Mampang Prapatan
5. Puskesmas Kebayoran Lama
6. Puskesmas Kebayoran Baru
7. Puskesmas Cilandak
Jakarta Timur
1. Puskesmas Pasar Rebo
2. Puskesmas Ciracas
3. Puskesmas Cipayung
4. Puskesmas Kramatjati
5. Puskesmas Duren Sawit
6. Puskesmas Matraman
Ada 13 RS Umum Daerah dengan Layanan Psikiatri
Jakarta Pusat
1. RSUD Tarakan
Jakarta Utara
1. RSUD Koja
2. RSUD Cilincing
Jakarta Barat
1. RSUD Cengkareng
2. RSUD Kembangan
3. RSUD Taman Sari
Jakarta Selatan
1. RSUD Pasar Minggu
2. RSUD Tebet
3. RSUD Pesanggrahan
4. RSUD Jagakarsa
Jakarta Timur
1. RSKD Duren Sawit
2. RSUD Budhi Asih
3. RSUD Pasar Rebo
Sumber: Tribunnews.com/Warta Kota