Pengamat Nilai Jokowi Sedang Membantu Gemukkan Koalisi Prabowo-Gibran
Pengamat menilai pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh jadi upaya menjembatani rekonsiliasi kekuatan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
![Pengamat Nilai Jokowi Sedang Membantu Gemukkan Koalisi Prabowo-Gibran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ujang-komarudin-soal-jokowi-makan-dengan-capres.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, jadi upaya menjembatani rekonsiliasi kekuatan pemerintahan Prabowo-Gibran di periode 2024-2029.
Menurut Ujang, Jokowi ingin memfasilitasi partai politik yang sebelumnya berseberangan di Pemilu 2024, agar masuk dalam pemerintahan.
Tujuannya, supaya pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, bisa menjadi koalisi gemuk dan kuat.
“Kelihatannya koalisi Prabowo-Gibran akan gemuk, akan besar, akan tambun, akan banyak, dan itu yang memang diperlukan membangun kekuatan koalisi pemerintahan yang kuat dan parlemen yang besar,” kata Ujang kepada Tribunnews.com, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Respons Mahfud MD soal Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Semua Bisa Terjadi ke Depan
Pendapat Ujang, Indonesia memang membutuhkan pemerintahan yang kuat untuk menatap rencana-rencana kerja menjadikan Indonesia menuju negara maju.
Sehingga, kesepahaman pandangan diperlukan agar memuluskan upaya tersebut.
“Dalam konteks itu, kalau ingin aman, Prabowo-Gibran paling tidak menguasai 60 persen kekuatan parlemen, 40 persennya mungkin dibiarkan beroposisi,” ungkapnya.
Baca juga: Jokowi Bertemu Surya Paloh di Istana, Pengamat: Kalau Bicara Soal Koalisi Harusnya Datangi Prabowo
Ia pun mengira bisa saja partai seperti Nasdem, PKB, PPP bahkan PKS merapat masuk ke pemerintahan, dan meninggalkan PDIP sendirian sebagai oposisi.
Apalagi lanjutnya, dalam pidato politik Prabowo saat menanggapi hasil hitung cepat Pilpres 2024, pihaknya ingin merangkul semua kekuatan demi membentuk koalisi rekonsiliasi.
“Kita lihat saja nanti ke depan dinamikanya seperti apa, apakah PKB, PPP termasuk PKS akan bergabung. Kita lihat saja semua masih dinamis,” kata Ujang.
“Dan dalam pidato Prabowo ingin merangkul semua kekuatan, ada yang mau dan tidak, mungkin yang mau banyak, yang tidak mau mungkin PDIP,” pungkas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.