Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKN Ungkap Dua Relawannya Dilarikan ke RS Usai Jadi Korban Kekerasan saat Penghitungan Suara Ulang

Kedua relawannya itu dilarikan ke rumah sakit usai diserang saat penghitungan suara ulang di kecamatan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in TKN Ungkap Dua Relawannya Dilarikan ke RS Usai Jadi Korban Kekerasan saat Penghitungan Suara Ulang
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman (kedua dari kiri). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkap dua relawannya menjadi korban dugaan tindak pidana penganiayaan terkait pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.

Kedua relawannya itu dilarikan ke rumah sakit usai diserang saat penghitungan suara ulang di kecamatan.

Baca juga: TKN Sebut Hak Angket Kecurangan Pemilu Tak Diperlukan, Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya

"Terdapat 2 dugaan tindak pidana penganiayaan yang terkait pemilu presiden dan wakil presiden dimana dari pihak 02 menjadi korban," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/2/2024).

Kejadian tersebut terjadi di dua tempat terpisah. Insiden pertama dialami oleh Edianto Simatupang di TPS 03, Kelurahan Padang Masiang, Kabupaten Tapanulo Tengah, Sumatera Utara (Sumut) pada 14 Februari 2024 lalu.

Baca juga: Soal Pembentukan Badan Penerimaan Negara, Ini Penjelasan Dewan Pakar TKN

Akibat penyerangan itu, kata dia, Edianto mengalami luka parah di bagian mata sebelah kiri hingga memar sekujur tubuh. Seusai kejadian, korban langsung mendapatkan perawatan di RSUD Pandan.

"Edianto Simatupang mengalami luka parah di bagian mata sebelah kiri dan sejumlah memar di sekujur tubuh. Akibat penganiayaan tersebut, Edianto Simatupang hingga harus mendapat perawatan intensif di RSUD Pandan," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Kejadian kedua terjadi terhadap James Nahampun di Kantor Kecamatan Sirandorung, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut). James merupakan saksi dari paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024.

Menurutnya, James mengalami penganiayaan saat menjadi saksi penghitungan suara ulang untuk TPS 2, 3 dan 4 di Kecamatan Sirandorung. Saat itu, ia pun mengalami kekerasan hingga mengalami luka yang serius.

"Saksi kami atas nama James Nahampun telah di aniaya, di pukul hingga mengalami luka cukup parah. Saat ini korban telah dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan pelaku telah diamankan personil Polres Tapanuli Tengah," katanya.

Baca juga: TKN Sebut Hoax, Ini Susunan Kabinet Prabowo yang Beredar di Medsos, Ada 8 Mantan Jenderal TNI Polri

Sementara itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menjelaskan bahwa penyerangan dua relawan Prabowo-Gibran itu karena ada pihak yang tidak terima dari hasil penghitungan suara ulang. 

Saat itu, paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang semula unggul tiba-tiba kalah saat penghitungan suara ulang. Hal inilah yang diduga korban mengalami penyerangan dari pihak tertentu.

"Proses penghitungannya itu proses penghitungan suara ulang. Jadi nggak puas dengan hasil rekap di kecamatan, minta utk dihitung ulang. Ketika dihitung ulang, karena direkap semula 02 kalah, setelah dihitung ulang ternyata 02 menang. Kemudian menjadi saling," katanya.

Lebih lanjut, Nusron mengaku pihaknya tidak tau alasan tiba-tiba suara Prabowo-Gibran menjadi unggul saat penghitungan suara ulang. Hal yang pasti, saat itu masing-masing pihak membawa formulir C1 saat penghitungan suara ulang.

"Nggak tau sebabnya apa. Karena saksi kami dia tidak percaya di hasil rekap. Karena dia punya c1 kan. Ketika di C1 menang di TPS itu kenapa di dalam rekapnya kok ditulis kalah. Nah disitu saling ngotot, minta supaya ada proses penghitungan ulang," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas