Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Feri Amsari Beberkan Kecurangan TSM yang Terjadi Pada Pemilu 2024

Pakar hukum tata negara, Feri Amsari membeberkan sejumlah indikasi yang mengarah kepada terjadinya kecurangan secara TSM pada Pemilu 2024.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Feri Amsari Beberkan Kecurangan TSM yang Terjadi Pada Pemilu 2024
KOMPAS.com/Fabian Januarius
Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), Feri Amsari. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Feri Amsari, menilai kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) terjadi pada Pemilu 2024.

Dirinya mengungkapkan sejumlah indikasi yang mengarah kepada terjadinya kecurangan secara TSM.

"Kalau kita kaitkan dengan konsep selisih, perselisihan dalam perkara pemilu. Maka konsep terstruktur, sistematis, dan masif itu terjadi," ujar Feri dalam diskusi Koalisi Masyarakat Sipil ‘Catatan Kelam Kecurangan Pemilu 2024’ pada Kamis (22/2/2024).

Kecurangan secara terstruktur, kata Feri, terjadi pada penggunaan aparat negara dalam pemenangan di Pemilu 2024.

Feri bahkan menyinggung keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu ini.

"Misalnya terstruktur kan melibatkan aparat. Dari awal kami sudah cerita, ada pejabat gubernur, ada kepala desa, peran presiden cawe-cawe. Penggunaan fasilitas negara, itu mempertegas terstrukturnya," kata Feri.

Berita Rekomendasi

Sementara unsur sistematis yang terjadi, kata Feri, telah berlangsung dalam waktu lama dalam Pemilu 2024 ini.

Menurut Feri, kecurangan yang terjadi sudah dirancang secara sistematis.

"Sistematis, karena ini sudah berlangsung cukup lama menurut kami ya, prosesnya bisa dibentuk alurnya. Maka bisa dinilai telah terjadi pelanggaran yang sistemik. Di mana semua sudah dirancang sedemikian rupa untuk terjadi kecurangan," ucap Feri.

"Misalnya logistik yang bermasalah, kemudian kalau kita lihat sistem Sirekap yang bermasalah. Pada 2019 situngnya yang bermasalah. Jadi ada kecurangan berbasis sistem dan sistemik akibatnya," tambah Feri.

Baca juga: Begini Alasan Koalisi Perubahan Dukung Usulan Hak Angket Ganjar soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Sementara dari sisi masif, Feri menilai kecurangan yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

Kecurangan masif ini, kata Feri telah ditemukan oleh koalisi masyarakat sipil.

Wilayah Papua tidak masuk dalam laporan koalisi masyarakat sipil, karena menggunakan sistem noken.

"Mungkin butuh metode penelitian lain yang harus dilakukan oleh teman-teman koalisi massas dan lain-lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas