Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum Projo Nilai Masifnya Narasi Kecurangan Bentuk Pengkhianatan Kedaulatan Rakyat

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, pihak-pihak tersebut menempatkan rakyat sebagai pihak yang bisa dengan mudah dibohongi. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ketua Umum Projo Nilai Masifnya Narasi Kecurangan Bentuk Pengkhianatan Kedaulatan Rakyat
Tangkap Layar
Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi pada wawancara virtual bersama Tribun Network, Sabtu (13/05/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Projo menilai narasi tentang kecurangan Pemilu 2024 yang masif diembuskan oleh beberapa pihak, adalah bentuk pengkhiatan terhadap kedaulatan rakyat.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, pihak-pihak tersebut menempatkan rakyat sebagai pihak yang bisa dengan mudah dibohongi. 

Baca juga: Sejak Hari Pencoblosan, Narasi Kecurangan Pemilu Masih Sangat Tinggi Disuarakan di Medsos

"Pemilihan Umum 2024 sebagai perwujudan kedaulatan rakyat sudah selesai. Rakyat sudah membuat keputusan sesuai hati nuraninya. Mari sama- sama kita hormati," kata Budi Arie kepada wartawan, Sabtu (24/2/2024).

Lantas Budi Arie menjelaskan bahwa rakyat Indonesia dan dunia internasional sudah melihat langsung bagaimana proses pencoblosan dan perhitungan suara di lebih dari 823 ribu TPS di seluruh Indonesia.

Proses tersebut dilakukan secara terbuka dan akuntabel. Terdapat 8 juta lebih petugas KPPS, belum termasuk petugas Bawaslu, observer, hingga media massa baik nasional maupun internasional.

Baca juga: Kubu Ganjar-Mahfud: Pelanggaran Pemilu Lebih Tepat Diselidiki Hak Angket DPR, Bukan Dibawa ke MK

“Media dan masyarakat menyaksikan secara langsung,” ucap dia.

Berita Rekomendasi

Budi Arie mengingatkan masyarakat agar kritis terhadap segala kejadian di seputar pemilu, khususnya tudingan kecurangan Pemilu 2024.

Menkominfo itu juga menegaskan, bahwa manuver politik elite juga kerap dilancarkan untuk menjustifikasi kekalahan dalam pemilu demi kepentingan internal kelompok atau parpol.

“Jadi masyarakat jangan terkecoh dengan ulah elite politik. Bisa jadi, itu upaya dan usaha masuk koalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Ayo, kita terus bekerja dan berkarya seperti sediakala, pemilu sudah selesai,” pungkas Budi Arie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas