Real Count KPU Pilpres 2024 Malam Ini, Prabowo Unggul 75 Juta Suara, Anies 31 Juta, Ganjar 21 Juta
Update real count KPU Pilpres 2024 pada Senin (26/2/2024) malam, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih unggul.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Hasyim mengatakan, data Sirekap telah mengimplementasikan layanan komputasi cloud (awan) sesuai dengan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 3 Tahun 2021.
Penggunaan layanan komputasi awan (cloud) dalam manajemen data Sirekap, kata Hasyim, untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengolahan data Pemilu.
Lebih lanjut, Hasyim menyampaikan, penghitungan suara berjenjang pun sudah dilakukan secara bertahap.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan akan berlangsung hingga 2 Maret mendatang.
Kemudian hingga 5 Maret mendatang dijadwalkan adanya rapat pleno kabupaten/kota.
Sementara itu, pleno provinsi berlangsung hingga 10 Maret 2024, pleno nasional dilakukan sejak 22 Februari hingga 20 Maret 2024. Sementara rapat pleno PPLN berlangsung hingga 22 Februari 2024.
"Bisa dikatakan temen-teman di luar negeri sudah selesai semua di 128 PPLN, hanya satu yang ditunda yaitu PPLN di Kuala Lumpur," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja memaparkan 6 masalah penghitungan suara Pemilu 2024 pada Kamis (22/2/2024) lalu di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Real Count Caleg Artis Dapil DKI Jakarta I per 26 Februari 2024: Eko Patrio Ungguli Ayu Azhari
Menurut Bagja, enam masalah penghitungan suara Pemilu 2024, yakni pertama, 11.233 TPS yang didapati adanya Sirekap tidak dapat diakses oleh pengawas pemilu, saksi, dan/atau masyarakat.
Kedua, sebanyak 3.463 TPS yang didapati melakukan penghitungan suara dimulai sebelum waktu pemungutan suara selesai.
Ketiga, ada 2.162 TPS yang didapati adanya ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih.
Keempat, ada 1.895 TPS yang didapati Pengawas TPS tidak diberikan Model C Hasil Salinan.
Kelima, sebanyak 1.888 TPS yang didapati Saksi, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas.
Keenam, 1.473 TPS yang didapati adanya intimidasi terhadap penyelenggara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.