Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Kali Temui SBY, Prabowo Dinilai Butuh Kepastian dari Demokrat untuk Tegak Lurus pada Koalisinya

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno memberikan tanggapannya atas intensnya pertemuan Prabowo dan SBY usai Pilpres 2024.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Dua Kali Temui SBY, Prabowo Dinilai Butuh Kepastian dari Demokrat untuk Tegak Lurus pada Koalisinya
istimewa
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima calon Presiden Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto di kediaman SBY di Cikeas. | Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno memberikan tanggapannya atas intensnya pertemuan Prabowo dan SBY usai Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor urut 2 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diketahui sudah dua kali bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pertemuan pertama Prabowo dengan Presiden RI ke-6 itu terjadi ketika Prabowo berkunjung ke Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024) lalu.

Kemudian Prabowo kembali bertemu SBY di kediaman SBY, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (23/2/2024) kemarin.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai Prabowo sedang membutuhkan kepastian dari Demokrat lewat SBY.

Oleh karena itu, Prabowo intens mengadakan pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.

Pasalnya, menurut Adi, sudah menjadi rahasia umum, Presiden Jokowi sangat dominan perannya dalam Koalisi Indonesia Maju yang dipimpin Prabowo.

Sehingga Prabowo membutuhkan kepastian Demokrat akan tegak lurus dengan Koalisi Indonesia Maju, bukan lagi pada Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

"Prabowo butuh komitmen penuh dari Demokrat karena dua partai politik pengusung lainnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional cenderung lebih dekat dengan Presiden Joko Widodo," kata Adi dilansir WartakotaLive.com, Selasa (27/2/2024).

Lebih lanjut Adi mengungkap, dugaan dalam pertemuan itu, Prabowo turut membahas soal penyusunan kabinet.

Mengingat SBY telah menjadi Presiden RI selama dua periode.

Untuk itu Prabowo dinilai membutuhkan masukan dari SBY terkait cara mengendalikan kabinet.

Baca juga: Pertarungan Caleg Anak-Cucu Presiden di Pemilu: Trah Soekarno hingga SBY, Ini Perolehan Suara Mereka

Karena kabinet ini akan terdiri dari berbagai partai politik, dan pastinya tidak mudah untuk dikonsolidasikan.

"Kabinetnya Prabowo-Gibran ini tidak semudah yang dibayangkan oleh publik."

"Betul bahwa Prabowo ini nantinya adalah presiden yang mestinya cukup otoritatif, cukup powerful mengendalikan partai-partai pengusung di dalamnya."

"Tapi kan seringkali publik masih melihat ada 'manuver' Jokowi di dalamnya, terutama terkait dengan postur dan pembentukan kabinet di masa yang akan datang," terang Adi.

Perlu diketahui, dalam Koalisi Indonesia Maju yang diinisiai oleh Prabowo di Pilpres 2024 ini terdapat dua partai yang loyal pada Jokowi.

Dua partai tersebut adalah Partai Golkar dan PAN, hingga kini pun Golkar dan PAN masih termasuk dalam koalisi pendukung Jokowi.

Oleh karena itu, bisa dipastikan Golkar dan PAN akan lebih loyal kepada Jokowi dibanding Prabowo.

Baca juga: Prabowo Sowan dan Ucapkan Terima Kasih ke SBY, Ini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Pacitan

Demokrat Buka Suara Terkait Pertemuan SBY dan Prabowo

Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani buka suara soal pertemuan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kandidat Pilpres RI Prabowo Subianto, Jumat (23/2/2024) malam kemarin.

Kata Kamhar, pertemuan yang terjadi di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat itu bersifat tertutup. Sehingga dirinya mengaku tidak mengetahui detail isi pertemuan tersebut.

"Pertemuan antara Pak Prabowo dan Pak SBY saat itu sifatnya tertutup, jadi kami tidak mengetahui apa yang menjadi agenda pembicaraan," kata Kamhar kepada Tribunnews, Minggu (25/2/2024).

Kendati begitu, Kamhar meyakini kalau pertemuan antara SBY dan Prabowo itu merupakan dua patriot yang tak lepas dari agenda kebangsaan.

Baca juga: Temui SBY dan Keluarga di Pacitan, Prabowo: Saya Kesini untuk Berterima Kasih dan Melapor

Terlebih kata dia, Prabowo yang merupakan kandidat unggul sebagai presiden versi quick count dan real count KPU pasti memiliki kepentingan untuk bertukar pikiran dengan SBY.

"Sebagai Presiden terpilih versi quick count tentu saja Pak Prabowo berkepentingan untuk bertukar pikiran dan mendengarkan pandangan dan masukan dari Pak SBY selaku Presiden RI ke-6," ujar dia.

Akan tetapi Kamhar tidak menjelaskan ada atau tidaknya pembahasan soal janji kursi menteri untuk Demokrat oleh Prabowo jika terpilih sebagai presiden.

Dirinya hanya memastikan kalau pertemuan itu tidak terlepas dari seluruh agenda kenegaraan dan kebangsaan.

"Pandangan saya bahwa pertemuan dua patriot dan dua pemimpin bangsa ini tentunya tak lepas dari agenda kebangsaan. Jadi ini konteksnya politik kebangsaan dan kenegaraan," kata dia.

Sebagai informasi, Prabowo Subianto diketahui melakukan pertemuan dengan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pertemuan itu diketahui terjadi pada Jumat (23/2/2024) malam, di kediaman SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat.

Pertemuan itu juga terjadi, usai cawapres pasangan Prabowo yakni Gibran Rakabuming Raka menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra tersebut di Kertanegara IV, pada sore harinya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Intens Bertemu SBY, Pengamat: Prabowo Ingin Demokrat Tegak Lurus Padanya, Bukan ke Jokowi

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)(WartakotaLive.com/Rusna Djanur Buana)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas