Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jusuf Kalla Sebut Golkar Pragmatis: Tidak Ada Partai yang Mau jadi Oposisi 

JK mengungkapkan, pada pilpres saat itu dirinya menang walupun tidak didukung Golkar. Namun, belakangan partai berlambang pohon beringin itu bergabung

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Jusuf Kalla Sebut Golkar Pragmatis: Tidak Ada Partai yang Mau jadi Oposisi 
presidenri.go.id
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) saat menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar di Jakarta International Expo (JiExpo), Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, tidak ada partai politik (parpol) menginginkan jadi oposisi pemerintah.

JK menyebut, parpol-parpol di Indonesia banyak yang pragmatis termasuk Partai Golkar

"Banyak partai yang pragmatis termasuk partai saya, Golkar," kata JK saat menghadiri diskusi di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: CEK FAKTA Demo Ricuh di DPR Dinarasikan Polisi Halangi Massa yang Dukung Hak Angket, Ini Faktanya

Dia mencotohkan, ketika dirinya menang saat dicalonkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2004 dan 2014.

JK mengungkapkan, pada pilpres saat itu dirinya menang walupun tidak didukung Golkar. Namun, belakangan partai berlambang pohon beringin itu bergabung dalam pemerintahan.

"Dulu (Golkar) kalah Pemilu 2004, tapi saya menjadi (wakil) presiden bukan didukung Golkar, saya jalan sendiri. Nah, tapi begitu menang kita, bergabung Golkar itu, itu biasa aja politik itu," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, hak tersebut biasa dalam dunia perpolitikan, sebab tidak ada parpol yang ingin menjadi oposisi.

"Sekali lagi tidak ada partai yang didirikan atau mau jadi oposisi, oposisi bagi partai adalah kecelakaan," ucap JK.

"Jadi, karena itu banyak pragmatis, sering orang bertanya kita bgmana menjalin demokrasi yang tepat, ya demokrasi jangan mencotoh yang skrng ini, tapi demokrasi yang punya makna demokrasi yang punya cara yang baik untuk bangsa ini," tuturnya menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas