Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haidar Alwi: Dewasalah dalam Berpolitik, Jangan Baperan

Dalam video tersebut, Henry Yosodiningrat menyebut Jokowi sebagai pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah merancang dan melakukan kejahatan

Penulis: Erik S
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Haidar Alwi: Dewasalah dalam Berpolitik, Jangan Baperan
ist
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta pihak-pihak yang kalah dalam pemilu agar berhenti menyalahkan Jokowi, menyebarkan fitnah, berita bohong dan ujaran kebencian.

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat dalam video yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal pada Minggu (10/3/2024).

Dalam video tersebut, Henry Yosodiningrat menyebut Jokowi sebagai pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah merancang dan melakukan kejahatan sistemik dalam pemilu.

"Stop menyalahkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi karena kekalahan jagoan Anda dalam Pilpres. Dewasalah dalam berpolitik, sportif, jangan cengeng dan baperan," kata R Haidar Alwi, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/3/2024).

Ia melihat kejatuhan PDI Perjuangan dalam pemilu 2024 diakibatkan oleh kesombongannya sendiri. Bahkan, sejumlah pengamat maupun analis politik telah mengingatkan dan memprediksinya dari jauh-jauh hari.

Kesombongan itu pun masih terlihat dalam pernyataan-pernyataan Henry tentang Jokowi dalam video YouTube tersebut.

Alih-alih menuai simpati, menurutnya sikap-sikap seperti itu justru hanya membuat publik semakin antipati. Sebab, PDI Perjuangan terkesan menyimpan dendam membara terhadap Jokowi yang pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri.

Berita Rekomendasi

"Jangan-jangan hak angket yang diusulkan PDIP tujuan sebenarnya bukan untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu, melainkan sarana pelampiasan dendam terhadap Jokowi. Kalau begitu, kasihan sekali partai-partai yang mendukung hak angket dijadikan alat pelampiasan dendam PDIP," pungkas R Haidar Alwi.

Baca juga: Saksi Kubu Anies dan Ganjar Ogah Tandatangani Formulir Hasil Penghitungan Suara, KPU: Tetap Sah

Sebelumnya, R Haidar Alwi juga mengecam pernyataan Henry mengenai dugaan ketidaknetralan Polri dalam pemilu 2024.

Pernyataan itu terdapat dalam video yang diunggah akun YouTube Kanal Anak Bangsa milik Rudi S Kamri beberapa hari menjelang pemilu.

Dalam video disebutkan Kapolri mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk Paslon Prabowo-Gibran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas