Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Loncat Dari NasDem ke Demokrat, Hillary Brigitta Raih Suara Tertinggi dalam Pemilu 2024 di Sulut

Hillary Brigitta Lasut menjadi Caleg DPR RI peraih suara tertinggi di Dapil Sulawesi Utara pada Pemilu 2024. Berikut kontroversi dan profinya.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Loncat Dari NasDem ke Demokrat, Hillary Brigitta Raih Suara Tertinggi dalam Pemilu 2024 di Sulut
Tribunnews/Jeprima
Hillary Brigitta Lasut saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hillary Brigitta Lasut menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI peraih suara tertinggi di Dapil Sulawesi Utara atau Sulut dalam Pemilu 2024.

Hillary sebelumnya duduk menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Partai NasDem setelah mengantongi 70.345 suara pada Pemilu 2019.

Raihan tersebut menempatkan Hillary Brigitta Lasut sebagai Anggota DPR RI termuda. Saat itu ia berusianya 22 tahun.

Wanita kelahiran Sulawesi Utara, pada 22 Mei 1996 tersebut kemudian keluar dari Partai NasDem jelang Pemilu 2024 dan maju menjadi Caleg DPR RI dari Partai Demokrat.

Berdasarkan rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Kamis (14/3/2024), Hillary mendapatkan 310.780 suara.

Baca juga: NasDem Dapat Beri Masukan Langsung ke KPU Jika Hillary Brigitta Bukan Anggota Partai Demokrat

Raihan suara tersebut menempatkan Hillary Brigitta Lasut sebagai Caleg peraih suara tertinggi di Sulawesi Utara.

Hillary dalam Pemilu 2024 ini tercatat sebagai Caleg nomor urut 1 dari Partai Demokrat. Di Dapil Sulawesi Utara, Partai Demokrat meraih suara 327.386 dan sekaligus akan membawa Hillary kembali duduk menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.

BERITA TERKAIT

Sebab, Demokrat menempati posisi kedua setelah PDIP dalam perolehan suara di Sulawesi Utara.

Kontroversi Hillary Briggita Lasut Selama Jadi Anggota DPR

Selama menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024, Hillary sempat menjadi sorotan publik.

Brigitta diketahui pernah dikritik usai mengirimkan surat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk meminta ajudan atau bantuan pengamanan dari TNI.

Ia beralasan, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman karena harus mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda dengan kepentingan sebagian golongan.

Baca juga: Profil Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR Termuda NasDem Kini jadi Caleg Demokrat

Agar tak jadi beban negara, Brigitta saat itu mengaku siap menanggung biaya personel TNI yang ditugaskan menjadi ajudannya.

Setelah permintaannya menuai kritik masyarakat luas, dia kembali mengirim surat ke KSAD untuk membatalkan permohonan bantuan pengamanan dari TNI.

Brigitta juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang dimunculkannya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas