Tolak Kecurangan Pemilu 2024, Massa Aksi Minta KPU Hentikan Penghitungan Suara
Sunarko menyebut, ia telah mengetahui adanya kecurangan pada Pemilu 2024, bahkan sebelum digelar.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi tolak kecurangan pemilu bertajuk 'Rakyat Selamatkan Indinesia' masih berlangsung, di depan kantor KPU, Jakarta, pada Senin (18/3/2024).
Perwakilan massa aksi, Eks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI (Purn) Sunarko mengatakan, tujuan demo ini digelar untuk meminta KPU menghentikan perhitungan suara yang diduga curang.
Baca juga: KPU Rencanakan Penetapan Capres Cawapres dan Caleg Tanggal 20 Maret 2024
"Mengingatkan kepada KPU agar menghentikan perhitungan suara curang. Karena kita sudah tahu kecurangan dari Sabang sampai Merauke sudah terbuka," kata Sunarko, saat ditemui di sela-sela aksi, Senin ini.
Eks Danjen Kopassus itu kemudian menyinggung, bahwa TNI pasti melihat kekacauan yang terjadi di Pemilu 2024.
Meski demikian, Sunarko menyayangkan, institusi yang pernah menjadi tempatnya bernaung itu tak bersuara atau bersikap apa-apa.
Baca juga: Ikut Aksi di KPU, Eks Danjen Kopassus Sebut Sudah Ketahui Kecurangan Pemilu Jauh Sebelum Digelar
"Saya katakan, saya tidak tahu (TNI) netral atau tidak, tapi TNI pasti melihat amburadulnya pelaksanaan pemilu ini, tapi dia tidak bersuara," ungkapnya.
Saat berorasi di atas mobil komando, Sunarko menegaskan demo ini dilakukan untuk menolak kecurangan pemilu.
"Intinya adalah bahwa pemilu atau pelaksanaan pilpres yang baru selesai pada pemungutan suara, pada 14 Februari 2024 lalu sampai hari ini masih ditemukan banyak kecurangan, ketidakjujuran," kata Sunarko, dalam orasinya di atas mobil komando aksi, Senin ini.
Sunarko menyebut, ia telah mengetahui adanya kecurangan pada Pemilu 2024, bahkan sebelum digelar.
"Dan kami memang sudah ketahui kecurangan dan ketidakjujuran itu sudah jauh sebelum pemilu pilpres," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan sejumlah tuntutan dari kelompoknya.
Pertama, katanya, tolak hasil pemilu curang.
"Audit TI KPU, diskualifikasi paslon nomor dua, adili komisioner KPU yang telah menipu, berbohong kepada rakyat," kata Sunarko, saat ditemui di sela-sela aksi, Senin siang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.