Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Pulangkan 16 Pendemo yang Ditangkap, Bantah Jumlahnya 100 Orang

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan dipulangkannya para pendemo ini setelah mereka menjalani pemeriksaan.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Polisi Pulangkan 16 Pendemo yang Ditangkap, Bantah Jumlahnya 100 Orang
AFP/BAY ISMOYO
Para pengunjuk rasa membakar ban saat unjuk rasa menyuarakan tuntutan kecurangan Pemilu 2024 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum di Jakarta. Senin (18 Maret 2024). (BAY ISMOYO / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut telah memulangkan 16 pendemo yang sebelumnya ditangkap di depan KPU hingga DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (19/3/2024).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan dipulangkannya para pendemo ini setelah mereka menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Kapolri Diultimatum Bebaskan Pendemo Dukung Hak Angket 1x24 Jam 

"Pemeriksaan sudah selesai terhadap 16 orang yang dilakukan pemeriksaan. sudah kembali," kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).

Dia menyebut saat ini pihaknya masih mendalami soal apakah adanya unsur pidana dalam aksi yang mereka lakukan.

Di sisi lain, Ade Ary menegaskan pihaknya sejauh ini hanya mengamankan 16 orang pendemo.

Baca juga: Respons Gibran soal Maraknya Aksi Demo Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Hal ini sekaligus membantah pernyataan anggota Tim Kuasa Hukum Forum Penyelamat Reformasi, Sunggul Sirait yang mengatakan hingga kini pihaknya menerima laporan bahwa ada 100 orang massa aksi belum diketahui keberadaannya.

BERITA TERKAIT

"Data yang ada di kami adalah 16 orang yang dilakukan pemeriksaan. 8 orang untuk mendalami peristiwa yang ada di DPR RI, 8 orang lagi yang ada di KPU RI," ucapnya.

Untuk informasi, ribuan pendemo dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Gedung DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta pada Selasa (19/3/2024) siang.

Salah satunya datang dari Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) yang menyerukan aksi rakyat berdaulat menolak pemilu atau pilpres cacat.

Massa yang didominasi pakaian putih maupun hitam ini mendesak DPR segera menggulirkan Hak Angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pantauan Tribunnews.com sekira pukul 15.30 WIB, massa membentangkan spanduk hingga poster berisi pesan protes terhadap Pemilu 2024 dan kebobrokan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Salah satu spanduk raksasa yang dibentangkan bertuliskan 'Tangkap dan Adili Presiden Jokowi Sumber dari Segala Sumber Masalah di Indonesia', 'Tolak Pemilu Curang!' 'Jokowi Bapak Nepotisme' hingga 'Turunkan dan Adili Jokowi Perusak Konstitusi dan Demokrasi'.

Baca juga: Aksi Protes Jelang Penetapan KPU, Tokoh Agama: Jangan Sampai Puasa Batal Karena Ikut Demo

Adapun beberapa tokoh yang terlihat menghadiri aksi demo hari ini, diantaranya mantan Sekretaris BUMN Said Didu, Presidium KAMI Marwan Barubara, Din Syamsuddin, dan Jenderal TNI (purn) Fachrul Razi.

Belasan unit - unit bus juga terparkir di sepanjang kawasan Patal Senayan dan ruas jalan luar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Tak pelak hal ini membuat arus lalu lintas sedikit tersendat.

Sampai informasi ini diwartakan, aksi unjuk rasa masih berlangsung menyuarakan aspirasi mereka mendesak DPR menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.

Adapun demo berjalan sedikit ricuh. Massa baru membubarkan diri sekitar pukul 21.30 WIB dengan sebelumnya melakukan aksi bakar ban hingga pelemparan botol.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas