Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

AHY & Koalisi Perubahan Saling Sindir, Singgung soal Demokrat Bisa Hancur hingga Bahas Kursi Menteri

Ketum Demokrat AHY saling sindir dengan Koalisi Perubahan imbas pernyataannya yang sebut Demokrat akan hancur jika di koalisi lama.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in AHY & Koalisi Perubahan Saling Sindir, Singgung soal Demokrat Bisa Hancur hingga Bahas Kursi Menteri
Kolase Tribunnews
Foto Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, dan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini. | Ketum Demokrat AHY saling sindir dengan Koalisi Perubahan imbas pernyataannya yang sebut Demokrat akan hancur jika di koalisi lama. 

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan antara Demokrat dengan Koalisi Perubahan kini kian memanas usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi diumumkan menjadi pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.

Memanasnya hubungan Demokrat dengan NasDem, PKB, dan PKS yang merupakan anggota Koalisi Perubahan ini berawal dari pernyataan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam suatu acara di Jakarta Selatan, AHY menyebut Demokrat akan memiliki nasib berbeda jika masih bertahan di Koalisi Perubahan.

Bahkan AHY menyebut bahwa Demokrat bisa saja menjadi hancur lebur.

Menanggapi pernyataan AHY tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengungkap realita perolehan kursi di DPR dari Demokrat yang menurun.

Yakni dari 54 kursi pada periode 2019-2024, kini menjadi 44 kursi di periode 2024-2029.

Ahmad Ali kemudian balik menyindir AHY dan menegaskan bahwa Koalisi Perubahan bukanlah koalisi yang pragmatis.

Berita Rekomendasi

Apalagi koalisi yang berisikan partai-partai yang tujuannya adalah mencari kursi menteri.

“Kalau tujuannya cari kursi menteri ya bukan di Perubahan,” kata Ahmad Ali dilansir WartakotaLive.com, Senin (25/3/2024).

Lebih lanjut Ahmad Ali menegaskan Koalisi Perubahan memiliki tujuan untuk mengajak masyarakat membuat gagasan untuk membangun Indonesia.

Ia juga menilai bahwa Koalisi Perubahan tidaklah gagal, justru berhasil karena bisa mengantarkan Anies Baswedan untuk menciptakan tren baru dalam politik nasional.

Baca juga: NasDem Sindir AHY: Kalau Tujuannya Cari Kursi Menteri Bukan di Koalisi Perubahan

"(Anies) mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia," terang Ahmad Ali.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi.

Hal itu dikarenakan PKN berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Baca juga: Sindiran Balik dari NasDem, PKB dan PKS Respons AHY Sebut Hancur Lebur Jika Masih di Tempat Lama

“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel.

Pada periode 2019-2024 jumlah kursi PKB di DPR RI 58, kini di periode 2024-2029 jadi 68 kursi.

Ketika dimintai tanggapan apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis, Daniel mengatakan langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan merupakan pilihan Demokrat sendiri.

“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,” kata Daniel.

Tak hanya PKB, PKS juga mengalami kenaikan jumlah kursi di DPR.

Baca juga: Usai Pemenang Pilpres 2024 Diumumkan, Kini AHY Sampaikan Kabar Gembira dan Kurang Baik

Yakni kenaikan dari awalnya 50 kursi menjadi 53 kursi di DPR.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini kemudian menilai pernyataan AHY sebagai hal yang wajar karena calon presidennnya keluar sebagai pemenang.

"Wajar kalau Mas AHY senang bergabung dengan KIM karena capresnya menurut keputusan KPU menang, meskipun masih ada ruang gugatan di MK," ujar Jazuli.

Ia menyebutkan, semua partai politik punya hak masing-masing dalam menentukan koalisi tempat mereka bergabung.

Baca juga: AHY Tiba-tiba Ungkit Pembegal Partai Demokrat, Sindir Moeldoko?

AHY: Coba Kita Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku bersyukur bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Terlebih, Prabowo-Gibran dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 berdasarkan rekapitulasi tingkat nasional KPU RI.

"Alhamdulillah, Tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Bapak Prabowo dan kita berada dalam kemenangan," kata AHY saat berpidato pada acara silaturahmi dan buka puasa bersama alias bukber bareng pengurus DPP Partai Demokrat di Hotel Four Season, Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

AHY mengatakan, banyak sekali hikmah yang didapat Partai Demokrat dalam proses pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: AHY Singgung Politik Uang pada Pemilu 2024: Kali Ini Ugal-ugalan Luar Biasa

"Sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat yang lama. Hancur lebur, betul?" ujarnya.

AHY menuturkan, mungkin kader Partai Demokrat merasa kecewa dengan perolehan kursi pada pemilihan legislatif (Pileg).

"Tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional. Dan ikut berkontribusi untuk memperjuangkan harapan rakyat. We may lose the battle, but we win the war," ucap AHY.

Karenanya, AHY menegaskan meskipun Partai Demokrat kalah Pileg, namun dalam Pilpres menang bersama Prabowo-Gibran.

Baca juga: Kata AHY Soal Isu Demokrat Bakal Dapat Jatah Kursi Menko

"Jadi kita mungkin diajarkan juga untuk tetap rendah hati. Tidak mendapatkan segala nilainya begitu. Untuk terus berjumpa. Mungkin cara Tuhan lagi untuk mendidik kita," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, KPU telah resmi menetapkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.

Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara pada 128 wilayah kerja panitia pemilihan luar negeri (PPLN) dan 38 provinsi yang dilakukan KPU sejak Rabu (28/2/2024) hingga Rabu (20/3/2024).

Prabowo - Gibran berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan meraih 96.214.691 suara.

Baca juga: Demokrat Tak Lagi Oposisi, AHY: Jangan Kebalik-balik

Kemudian pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan 40.971.906 suara.

Terakhir, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD hanya mampu mengoleksi 27.040.878 suara.

Dari total 38 provinsi, Prabowo - Gibran berhasil menang di 36 provinsi. Anies - Muhaimin unggul di dua provinsi. Sementara, Ganjar - Mahfud tak unggul di provinsi mana pun.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul AHY Rendahkan Koalisi Perubahan, Ini Reaksi NasDem dan PKB yang Menohok.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku)(WartakotaLive.com/Valentino Verry)

Baca berita lainnya terkait Pemilu 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected

      Wiki Terkait

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas