Anies Baswedan Tak Diusung Koalisi Perubahan di Pilgub Jakarta: PKS, PKB, Nasdem Incar Cagub Lain
Koalisi Perubahan kemungkinan besar tidak akan mengusung Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Penulis: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Perubahan kemungkinan besar tidak akan mengusung Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Koalisi Perubahan terdiri tiga partai politik PKB, PKS, dan Nasdem.
Koalisi ini mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Seperti diketahui nama Anies Baswedan kembali mengemuka sebagai bakal calon gubernur Jakarta jika diputuskan kalah di Pilpres 2024.
Ditolak PKS
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menilai sudah selayaknya kader PKS yang memimpin DKI Jakarta lima tahun ke depan.
Pasalnya perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DKI Jakarta menempati urutan nomor satu pada Pemilu 2024.
Syaikhu pun menegaskan PKS tidak kekurangan stok pemimpin untuk maju di Pilkada Serentak 2024.
"Khusus di Jakarta, Pemilu 2024 mengantarkan PKS menjadi pemenang nomor 1. Maka sudah selayaknya kader PKS tampil memimpin Jakarta. Insya Allah, PKS tidak kekurangan stok pemimpin berkualitas," kata Syaikhu dalam acara buka bersama Fraksi PKS DPR RI di kediaman Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim Segaf Aljufri, Minggu (7/4/2024).
Terpisah, Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan PKS tak akan kembali mengusung Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta 2024.
Alasannya, Anies dinilai levelnya sudah nasional lantaran merupakan calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan dalam kontestasi pilpres 2024.
"Anies levelnya sudah nasional," kata Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (8/4/2024).
"Kalau sudah maju capres jangan turun lagi maju gubernur," imbuhnya.
PKS berencana mengusung kader mereka yakni M Sohibul Iman di Pilgub Jakarta.
Untuk diketahui, Sohibul Iman merupakan mantan Presiden PKS yang kini menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS.
"PKS rencana akan majukan M Sohibul Iman mantan presiden PKS sebagai cagub DKI (Jakarta)," ujar Mabruri.
Nasdem Usung Sahroni
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh lebih mendukung Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni untuk maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Hal itu dikatakan Surya dalam konferensi pers menyikapi hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024) lalu.
Awak media sempat bertanya soal pilihan Nasdem dengan menyodorkan nama Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni.
Namun, Surya lebih memilih Sahroni.
“Kan lihat dulu. Kalau malam ini Sahroni,” kata Surya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Nasdem Hermawi Taslim tak menyebut nama Anies Baswedan dalam bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Koalisi Perubahan.
Koalisi Perubahan merupakan koalisi tiga partai yakni Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hermawi mengatakan Nasdem mengusulkan tiga nama yang sudah digadang sejak lama.
"Kalau di kita itu tiga nama sudah disebut dari dulu, Ahmad Sahroni, Wibi Andrino, Okky Asokawati," kata Hermawi saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2024).
Dia mengatakan nama-nama tersebut sudah muncul sebagai aspirasi dari suara-suara kader Nasdem.
PKB Usung Kader Sendiri
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid mengatakan pihaknya mengusulkan dua kandidat untuk mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Dua nama itu yakni Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiyallah Ilyas.
Ia mengaku, usulan itu disampaikan dalam pertemuan tiga sekjen partai politik (parpol) Koalisi Perubahan bersama para ketua DPW DKI Jakarta.
“Kalau PKB, untuk DKI banyak stok. Ada anggota DPR RI terpilih Jakarta Selatan, Bu Ida Fauziah,” ujar Hasanuddin di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Tapi, ia menyebutkan bahwa dua nama itu masih dalam tahap penggodokan awal.
Hasanuddin pun menyatakan pihaknya terbuka untuk mendiskusikan nama tersebut dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
“Terserah nanti teman-teman Nasdem sama PKS, nama-nama ini layak dipertimbangkan atau tidak. Kalau tidak, kita cari lagi nama yang lebih hebat,” sebutnya.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.