Respons Gibran, Anies, dan Ganjar soal Amicus Curiae Megawati
Komentar Gibran, Anies, dan Ganjar soal langkah Megawati mengajukan diri sebagai amicus curiae ke MK terkait sengketa hasil Pilpres 2024.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
"Ini menggambarkan bahwa situasinya memang amat serius," ujar Anies di kediamannya, Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa.
Anies menyebut saat ini nasib demokrasi di Indonesia seperti ada di persimpangan jalan.
Apakah Indonesia akan kembali ke masa Orde Baru ketika sebuah kontestasi elektoral sudah diatur atau sebaliknya, bakal meneruskan amanat Reformasi.
"Dan seperti kami sampaikan pada saat pembukaan persidangan di MK bahwa ini Indonesia di persimpangan jalan."
"Apakah kita akan kembali ke era di mana praktik-praktik demokrasi hanya ceremonial (pesta) saja, karena semua sudah diatur, kita ingat era seperti itu, atau kita akan melanjutkan proses yang sudah terjadi sejak Reformasi," ujar Anies.
Anies mengatakan, Megawati merupakan salah satu sosok yang turut memperjuangkan demokrasi sejak pemerintahan Orde Baru.
"Nah inilah persimpangan jalan, dan saya rasa pesan dari Ibu Mega sebagai salah satu orang yang ikut dalam proses demokratisasi sejak tahun 90-an."
"Beliau merasakan ketika segalanya serba diatur di mana pemilu dan pilpres pada masa itu tidak perlu ada surveyor karena semua sudah tahu hasil sebelum proses pemilu saat itu," jelasnya.
Ganjar: Tak Akan Pengaruhi MK
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo sadar bahwa amicus curiae yang dikirimkan Megawati tidak akan mempengaruhi putusan MK.
"Saya pribadi, saya kira ibu juga sama, tidak akan mempengaruhi putusan karena ini kewenangan yang mulia majelis hakim," ungkapnya usai bertemu dengan Megawati di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.
"Tapi sebagai sahabat pengadilan, seperti masyarakat yang lain, ibu menuliskan pikirannya termasuk opininya di Harian Kompas."
"Semua mendorong agar putusan ini seadil-adilnya," ungkap Ganjar.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Amicus Curiae di Sidang MK, Diajukan Ketum PDIP Megawati, Gibran Belum Baca.
(Tribunnews.com/Deni/Jayanti Tri/Milani Resti)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)