Peluang Anies Maju Pilgub Jakarta Usai Puji Prabowo Patriot Penjaga Demokrasi, Ini Balasan Gibran
Mantan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengucapkan selamat atas kemenangan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengucapkan selamat atas kemenangan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ucapan itu disampaikan Anies pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan soal sengketa Pilpres 2024.
Anies mengatakan bahwa dirinya percaya dengan jiwa patriotisme yang dimiliki presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
"Beliau adalah seorang yang telah mengalami pendidikan modern sejak usia belia dan berasal dari keluarga intelektual yang amat terpandang," jelas Anies Baswedan melalui video yang diunggah lewat kanal YouTube resminya, Selasa (23/4/2024).
Atas dasar hal tersebut, Anies Baswedan meyakini Prabowo Subianto pasti memahami pentingnya oposisi sebagai partner dalam bernegara untuk menjaga keseimbangan dan independensi tiga cabang kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Lalu menjamin kebebasan media sebagai pilar keempat demokrasi, serta yang tidak kalah penting adalah menjaga kebebasan rakyat di dalam mengungkapkan pendapat.
"Sebagai seorang patriotik, menurut saya, Prabowo akan mengembalikan dan menjaga nilai-nilai demokrasi ini di masa-masa Indonesia ke depan," jelas Anies.
"Saya sempat berkali-kali ditanya pendapat pribadi tentang Pak Prabowo, dan saya jawab beliau adalah seorang patriot," kata Anies
Menanggapi ucapan selamat dari Anies, Gibran menyampaikan terima kasih.
“Ya, terima kasih,” katanya di Balai Kota Solo, Selasa (23/4/2024), dilansir TribunSolo.com.
Meski begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku belum menerima ucapan secara personal.
“Belum menghubungi,” ungkap pria berusia 36 tahun tersebut.
Pada kesempatan ini, Gibran juga mengatakan bahwa transisi menuju pemerintahan baru telah berjalan.
“Sudah berjalan (transisi ke pemerintahan baru),” terangnya.
Ditemui di DPP PKS, Anies Baswedan respons peluang rekonsiliasi bersama Prabowo Subianto usai putusan MK telah diumumkan.
Anies mengatakan Prabowo adalah lawan demokrasi bukan musuh, tak menutup kemungkinan keduanya akan bertemu.
Baca juga: 3 Alasan PKS Ogah Usung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
"Dari awal kami sering sampaikan bahwa lawan di dalam pemilu dan pilpres adalah teman dalam demokrasi, kami membedakan antara lawan dengan musuh. Ketika proses pemilu memang posisinya, posisi lawan tapi sesungguhnya kita adalah teman demokrasi, " kata Anies, di DPP PKS, Selasa (23/4/2024).
Anies didorong maju Pilgub Jakarta?
Langkah selanjutnya yang akan diambil Anies Baswedan menjadi sorotan.
Apakah Anies Baswedan yang mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan maju berkontestasi di Pilgub Jakarta 2024?
Terkait peluang Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta 2024 ini dibahas oleh Sudirman Said, Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin.
Dalam pernyataannya, Sudirman Said menjadikan contoh langkah Prabowo usai menjadi capres dalam Pilpres sebelumnya.
Menurut Sudirman Said, kecil kemungkinan Anies akan maju sebagai calon gubernur Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Sebab, menurut Sudirman, Anies sudah menjadi calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sudirman Said mengatakan, maju kontestasi politik di tingkat nasional, artinya Anies sudah menjadi tokoh level nasional.
"Yang saya dengar siapa pun capres (artinya) sudah di level nasional," kata Sudirman Said saat ditemui di kediamannya, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (19/4/2024).
Sudirman juga menyebut bahwa Anies harus menghormati dan menjaga suara pemilihnya yang berasal dari daerah lain.
Begitu juga ide-ide perubahan dalam skala nasional yang seharusnya bisa terpelihara agar Anies bisa tetap berkontestasi di kancah nasional.
Sudirman Said lantas menyinggung konsistensi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang tetap berada di jalan sebagai seorang kontestan pilpres meskipun kalah berkali-kali.
Menurut dia, Prabowo tak lantas mengambil jalan pragmatis untuk menjadi kepala daerah di tempat yang suaranya unggul dalam Pilpres, baik 2009, 2014, dan 2019.
"Jadi cawapres (Prabowo) kalah, jadi capres kalah terus, itu perjuangan," katanya melanjutkan.
Meski demikian, Sudirman tidak bisa memastikan langkah karier politik Anies di masa depan.
"Belum dengar (Anies akan mengambil langkah kedepan), kita hormati fokusnya di menuntaskan (Pilpres)," kata Sudirman.
Sikap Gerindra ke Anies
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menjawab secara gamblang ketika ditanya soal kemungkinan kembali mengusung Anies dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Saat ditanya awak media, Muzani malah bertanya balik siapa Anies yang dimaksud.
“Mengusung siapa? Anies siapa?” ujar Muzani sembari tertawa.
Kemudian, dia menekankan bahwa saat ini Gerindra tengah mempertimbangkan nama lain.
“Kita punya jago,” kata Muzani.
Kemudian, Muzani dikonfirmasi sejumlah awak media, apakah benar dua nama yang dipertimbangkan adalah politikus Gerindra, Budi Djiwandono dan Moreno Soeprapto.
Pasalnya, dia sempat menyampaikan bahwa tokoh yang dipertimbangkan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta merupakan figur muda.
Adapun Budi Djiwandono dan Moreno Soeprapto sama-sama menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
“Ya masih digodok, belum matang,” ujar Muzani.
NasDem buka peluang dukung Anies di Pilgub Jakarta
Partai NasDem membuka peluang untuk mengusung Anies Baswedan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Selain Anies, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut ada nama Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino yang juga berpotensi untuk diusung pada Pilkada Jakarta.
"Kalau di sini kan namanya mengerucut ya pastilah Mas Sahroni, ya pastilah ada Wibi Andrino, ya bisa jadi Anies Baswedan sendiri," kata Willy Senin (15/4/2024).
"Komunikasi sudah, nanti kita cek ombak sama Mas Anies. 18 Maret itu Pak Surya menyampaikan, politik ini kan kartu nggak boleh mati, kalau Bung Anies mau maju Pilkada monggo NasDem siap," katanya.
PKS minta Anies dukung kadernya di Pilgub Jakarta
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan tidak akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Penegasan itu disampaikan Presiden DPP PKS Ahmad Syaikhu, usai melakukan pertemuan dengan pasangan capres-cawapres Koalisi perubahan Anies-Muhaimin (AMIN), di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).
Syaikhu mengatakan bahwa kini Anies sudah menjadi tokoh nasional karena sudah berkontestasi menjadi capres pada pilpres 2024.
Sehingga, menurutnya amat disayangkan jika status yang disandang Anies itu diturunkan kembali menjadi calon kepala daerah.
Baca juga: PAN Dorong Anak Zulhas Zita Anjani Duet dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta
"Dengan masuknya pak Anies sebagai capres 2024 saya kira beliau adalah sudah menjadi tokoh nasional," kata Syaikhu.
"Jadi jangan didegradasi kembali sebagai tokoh daerah. Jadi sangat sayang kita akan terus berusaha jadikan pak Anies sebagai tokoh nasional," imbuhnya.
Lebih lanjut, Syaikhu mengatakan bahwa PKSberusahan mengusung kader internal pada Pilgub Jakarta.
Menurutnya, kini saatnya Anies untuk mendukung kader PKS berkontestasi di level Pilkada Jakarta.
"Oleh karena itu mungkin kedepan kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan pak Anies sebagai capres, saya kira di pilkada ini saatnya pak Anies mendukung kader PKS untuk maju," tandas dia.
Ada pun, PKS berencana mengusung kader mereka yakni M Sohibul Iman di Pilgub Jakarta.
Sohibul Iman merupakan mantan Presiden PKSyang kini menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS.
Kekinian, muncul aspirasi dari kader untuk mengusung anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera berkontestasi di Pilkada Jakarta.
Jangan sampai Anies dicap haus kekuasaan
pengamat politik Jamiluddin Ritonga ragu Anies Baswedan kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, level Anies Baswedan kini sudah naik kelas di tingkat nasional usai ikut kontestasi Pilpres 2024.
“Kemungkinan Anies tidak akan maju di Pilkada Jakarta, karena akan menurunkan kapasitas Anies. Mengingat ia baru saja menjadi capres pada Pilpres 2024,” ucapnya, Sabtu (20/4/2024).
Bila tetap nekat ikut Pilkada Jakarta, Jamiluddin menyebut, hal ini bisa menjadi bumerang bagi Anies Baswedan.
Citra Anies pun bisa buruk lantaran dicap haus kekuasaan.
“Kalau Anies bersedia maju, tentu orang akan menilai dia sosok yang haus kekuasaan. Jabatan apapun akan diterimanya selama itu bisa duduk di singgasana,” ujarnya.
Oleh karena itu, pengamat dari Universitas Esa Unggul ini tak yakin Anies mau untuk kembali maju di ajang kontestasi tingkat daerah setelah sebelumnya gagal di level nasional.
“Ini akan memperburuk citra dan reputasi Anies yang selama ini dinilai bukan sosok rakus kekuasaan. Karena itu, peluang Anies maju pada Pilkada Jakarta tampaknya sangat kecil,” tuturnya.