Koalisi Bertambah Besar, Golkar, PAN, hingga PBB Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri Prabowo-Gibran
Koalisi Indonesia Maju (KIM) bertambah besar selepas Partai NasDem dan PKB menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
![Koalisi Bertambah Besar, Golkar, PAN, hingga PBB Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri Prabowo-Gibran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pedagang-mulai-jual-foto-presiden-dan-wapres-prabowo-gibran_20240423_195403.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Indonesia Maju (KIM) bertambah besar selepas Partai NasDem dan PKB menyatakan dukungannya kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
NasDem melalui sang Ketua Umum, Surya Paloh, menyampaikan dukungan dari pihaknya itu selepas mengunjungi rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," ucap Surya Paloh dalam konferensi pers bersama Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memastikan partainya akan mendukung Prabowo-Gibran.
Menurutnya, PKB yang sudah menyatakan siap bekerja sama lagi dengan Partai Gerindra sudah jelas dan tak perlu dipertanyakan lagi.
Sebagai informasi, Cak Imin menerima kunjungan dari presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto pada Rabu (24/4/2024).
"Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo) saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah cetha (jelas) sudah barang jelas, jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan."
"Sudah jelas, sudah cetha (jelas)," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis malam.
Itu berarti, dengan pernyataan dukungan dari NasDem dan PKB, KIM kini terdiri dari sembilan partai.
Selain kedua partai itu, ada PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, Garuda, PBB, dan PSI.
Kehadiran NasDem dan PKB tentu saja berpeluang mengubah jatah kursi menteri dari partai lain yang sejak awal mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Baca juga: PBB Khawatir Merapatnya NasDem-PKB Ambil Jatah Menteri: Kami Sudah Berkeringat, Jangan Diabaikan
Golkar
Bergabungnya NasDem ke kubu Prabowo-Gibran tak membuat Partai Golkar khawatir jatah kursi menteri milik mereka akan berkurang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono.
"Kenapa harus khawatir?" ucap Dave saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).
Dave juga mengungkapkan bahwa Golkar mencalonkan Prabowo-Gibran untuk pengabdian.
Sebaliknya, partai yang identik dengan warna kuning itu tidak hanya haus kekuasaan.
"Kita kan mencalonkan dengan keyakinan untuk pengabdian bukan hanya sekedar haus akan kekuasaan," tuturnya.
PAN
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, tidak khawatir dengan bergabungnya NasDem ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Dirinya percaya Prabowo akan bertindak profesional dalam membangun koalisi di pemerintahan yang mendatang.
"PAN tidak pernah merasa khawatir dengan bergabungnya partai partai di luar koalisinya Pak Prabowo."
"Sebab kami yakin bahwa Pak Prabowo itu akan bertindak secara profesional sesuai dengan komitmen beliau dalam membangun koalisi, juga sesuai dengan komitmen beliau untuk membangun Indonesia," ucap Saleh saat dikonfirmasi, Jumat.
Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN.
Mengenai jatah menteri, ia menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada Prabowo.
"Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo."
"Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden," lanjutnya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa PAN merupakan parpol yang loyal dengan Prabowo.
Pasalnya, partai berlambang matahari terbit itu selalu mengusung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.
"Kami adalah anggota dari pendukung koalisi Prabowo. Partai Amanat Nasional adalah partai yang sangat loyal kepada Prabowo. Sudah 3 kali pemilu kami mendukung kepada Bapak Prabowo."
"Karena itu kami tidak pernah khawatir dengan komitmen Pak Prabowo kepada PAN. Sebab, PAN sudah menunjukkan komitmen luar biasa tinggi kepada Pak Prabowo. Jadi kita serahkan sepenuhnya persoalan jatah menteri ini kepada Pak Prabowo," tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depan ada komposisi menteri yang tepat dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bagaimanapun, saat ini Indonesia sedang berupaya untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Mudah-mudahan nanti kita mendapatkan jajaran struktur menteri yang baik dari semua partai koalisi dan juga professional. Insya Allah mampu membawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara yang sejahtera dan juga diperhitungkan di pentas global."
"Dan juga yang sekarang dipikirkan itu justru musuh kita adalah kemiskinan. Musuh kita adalah kebodohan, musuh kita itu adalah pengangguran dan musuh kita itu adalah ketertinggalan dari negara-negara lain," tuturnya.
PBB
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PBB, Masrur Anhar, mengaku partainya khawatir merapatnya NasDem dan PKB akan menggerus jatah kursi PBB.
Pasalnya, selama ini partai yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra ini sudah bekerja keras memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Mudah-mudahan yang sudah bekerja keras kayak PBB tidak ketinggalan. Jangan sampai yang berseberangan malah dapat yang bekerja keras terlupakan begitu," ucap Masrur saat ditemui di Kantor PBB, Jakarta, Jumat.
Ia kembali mengingatkan bahwa PBB telah bekerja memenangkan Prabowo-Gibran.
Meski begitu, Masrur sendiri meyakini presiden dan wakil presiden terpilih tidak akan melupakan jasa-jasa dari PBB.
"Bagaimanapun kami yang sudah berkeringat dan bekerja keras jangan sampai diabaikan dan saya yakin beliau tidak mengabaikan."
"Pasti beliau akan memperhatikan betul karena kita kenal siapa itu Pak Prabowo, siapa itu Pak Gibran," ujarnya.
Ia berharap kekhawatiran PBB tak terbukti dan Prabowo akan membagi jatah kursi menteri secara proporsional.
"Artinya tetap Pak Prabowo dan Gibran itu proporsional siapa sih yang sudah bekerja keras siapa yang tadinya berseberangan mudah-mudahan ada proporsional," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Igman/Rahmat/Rizki)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.