Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Prabowo-Gibran Diminta Tak Mengajak atau Merayu Partai-partai di Luar Koalisinya

Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti berharap Prabowo-Gibran menghormati 42 persen masyarakat yang tak memilihnya di Pilpres 2024.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Prabowo-Gibran Diminta Tak Mengajak atau Merayu Partai-partai di Luar Koalisinya
Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Prabowo Subianto.Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti berharap Prabowo-Gibran menghormati 42 persen masyarakat yang tak memilihnya di Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti berharap Prabowo-Gibran menghormati 42 persen masyarakat yang tak memilihnya di Pilpres 2024.

Diketahui pada Pilpres 2024 Prabowo-Gibran menang dengan perolehan suara 96.214.691. Perolehan tersebut sekitar 58 persen dari total suara sah nasional.

Baca juga: Idrus Marham: Denger-dengernya Golkar Dapat Jatah 5 Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

"Menghormati pilihan masyarakat yang tidak memilihnya dengan berada di luar kekuasaan koalisinya. Senyatanya, yang memilih pasangan Prabowo-Gibran adalah 58 persen. Selain itu yakni 42% menyatakan tidak memilihnya. Artinya, mereka memilih untuk berseberangan alias oposisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Ray, Jumat (26/4/2024).

Menurut Ray pentingnya sang pemenang menghormati pilihan 42% rakyat itu. Jangan menarik-nariknya ke dalam koalisi dalam bentuk penjatahan kabinet dan sebagainya.

"Seturut dengan itu, sebaiknya Prabowo-Gibran tidak lagi mengajak atau merayu partai-partai yang di luar koalisinya," sambungnya.

Sebab lanjut Ray, mandat yang diberikan oleh rakyat kepada mereka tidak untuk ditawar-tawarkan dengan kursi kabinet atau tawaran kekuasaan lainnya. Atas nama apapun.

Berita Rekomendasi

"Membiarkan partai-partai berada di luar pemerintahan adalah sumbangan besar bagi membangun dan mengelola tradisi demokrasi yang sehat. Pun juga begitu, partai-partai yang tidak mengusung Prabowo-Gibran sudah semestinya menjaga amanah pemilihnya dengan tidak bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran," jelasnya.

Jika akhirnya mereka bergabung kata Ray, sebaiknya disampaikan hal tersebut sebelum pilpres berlangsung.

"Khususnya 3 partai politik yang mengusung perubahan. Partai-partai ini sama sekali tidak memiliki dasar moral dan lainnya untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran. Mereka juga harus menghormati suara rakyat yang memilih mereka. Bukan hanya menghormati pemenang saja," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas