Anies: PKS Teladan Demokrasi, Tunjukkan Sikap Sesuai Jadi Koalisi Pemerintah atau Oposisi
Anies menegaskan PKS adalah teladan demokrasi di mana partai tersebut selalu bersikap sesuai porsinya sebagai koalisi pemerintah atau oposisi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memuji sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan menganggap sebagai teladan demokrasi.
Anies mengatakan PKS selalu menunjukkan sikap sesuai proporsinya saat menjadi koalisi pemerintah ataupun oposisi.
"Siang hari ini merupakan babak baru bagi perjalanan dan fase baru, 22 tahun PKS berjuang, dan 22 tahun itu diiringi dengan catatan rekam jejak konsistensi."
"Berdemokrasi itu salah satunya adalah siap untuk berada di dalam pemerintahan dan selalu siap untuk saat berada di luar pemerintahan," katanya dalam acara milad ke-22 tahun PKS sekaligus halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024), dikutip dari YouTube PKS TV.
Hal ini, kata Anies, telah dilakukan secara konsisten oleh PKS selama 22 tahun berdiri sebagai partai politik (parpol).
Sehingga, PKS dianggap oleh Anies menjadi contoh partai yang bisa menjadi teladan partai lain dalam berdemokrasi.
"PKS telah memberikan keteladanan berdemokrasi dengan menunjukkan sikap ketika berada di dalam posisi pemerintah, jalankan tugas dengan sebaik-baiknya."
"Dan ketika berada di luar (pemerintah), konsisten untuk menjadi mitra sebagai oposisi," tutur Anies.
Kini, Anies pun mempertanyakan posisi PKS pasca Pemilu 2024 selesai digelar apakah menjadi koalisi pemerintah atau tetap sebagai oposisi.
Anies menganggap saat ini PKS diibaratkan olehnya berada di persimpangan jalan.
"Ada dinamika dalam dan luar. Dan sekarang ada persimpangan jalan baru."
Baca juga: Kala Prabowo Tak Hadir di Halalbihalal PKS meski Sudah Ada Karangan Bunga dan Digelar Karpet Merah
"Yang lain sudah tahu akan ambil belokan yang mana, kita menunggu PKS mengambil yang mana," katanya.
Anies menegaskan segala testimoni yang disampaikannya terkait PKS bukanlah isapan jempol belaka.
Hal itu sempat dirasakannya sejak dirinya mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu hingga pencalonannya sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024.